Sukses

Penyebab Vaksin Anti Rabies Kosong di RS Sanglah, Stok Terbatas?

Selain stok terbatas, ada penyebab lain vaksin anti rabies (VAR) kosong di RSUP Sanglah Denpasar Bali.

Liputan6.com, Denpasar, Bali Pasien yang ingin mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali untuk sementara waktu tidak bisa diberi layanan tersebut. Ini dikarenakan vaksin anti rabies sedang kosong di rumah sakit terbesar ini sejak tiga bulan lalu.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Sudiyasa mengungkapkan, stok vaksin anti rabies terbatas sehingga pengiriman vaksin dihentikan sementara waktu ke RSUP Sanglah.

Pengiriman vaksin anti rabies dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali ke seluruh fasilitas kesehatan. Selain stok terbatas, ada penyebab lain vaksin anti rabies kosong.

"Penggunaan vaksin anti rabies di RSUP Sanglah cepat sekali habisnya. Tidak ada pengelolaan yang teratur dalam pemberian vaksin. Ketika pasien yang digigit anjing berobat, petugas medis langsung memberikan saja vaksin anti rabies," terang Sudiyasa saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Jumat, 15 Februari 2019.

Pemberian vaksin anti rabies kepada pasien yang digigit anjing dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah. Ada prosedur yang tepat sebelum memberikan vaksin anti rabies.

"Pasien bisa diberikan perawatan luka gigitan dengan baik. Tidak semua kasus gigitan anjing ke manusia itu berujung rabies. Tergantung anjingnya, apakah dia dicurigai membawa virus rabies atau tidak," lanjut Sudiyasa.

Untuk mengetahui apakah kita terinfeksi rabies atau tidak biasanya anjing yang menggigit diperiksa ke laboratorium. Pemeriksaan histopatologi (struktur jaringan) pada jaringan otak hewan, yang mana rabies menyerang otak hewan.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Efektifkan puskesmas dan rabies center

Sudiyasa menambahkan, penghentian sementara stok vaksin anti rabies ke RSUP Sanglah juga bertujuan mengefektifkan puskesmas dan rabies center. Ada 78 titik rabies center di Bali.

"Selama ini pasien yang butuh vaksin anti rabies langsung mendatangi RSUP Sanglah. Tapi sebenarnya vaksin anti rabies masih banyak tersedia di puskesmas dan rabies center. Pasien jadi lebih mudah mengakses vaksinnya," tambahnya.

Di puskesmas dan rabies center, prosedur penanganan pasien yang digigit anjing sudah terkelola baik. Pasien yang berobat ke sana tidak langsung diberikan vaksin anti rabies. Pemeriksaan lebih lanjut dijalankan, apakah pasien butuh vaksin anti rabies atau tidak.

Pasien juga bisa mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar dan Puskesmas I Denpasar untuk mendapatkan vaksin anti rabies. Pengiriman vaksin anti rabies ke RSUP Sanglah akan dilakukan bila terealisasikan pengadaan vaksin di tahun 2019 ini. Kekosongan vaksin anti rabies hanya bersifat sementara.

"Jika pengadaan vaksin anti rabies terealisasikan tahun 2019 ini, kami akan kembali melakukan pengiriman vaksin anti rabies ke RSUP Sanglah. Jadi, kekosongan vaksin anti rabies di sana sifatnya sementara saja," tutup Sudiyasa.