Sukses

Daftar Makanan MPASI yang Bisa Timbulkan Sembelit pada Anak

Berikut ini ada pendapat dari beberapa pakar mengenai makanan yang dapat menyebabkan sembelit:

Liputan6.com, Jakarta Sembelit umum dialami bayi saat MPASI. Beberapa pakar menganggap, penyebab bayi alami sembelit dalam masa MPASI terletak pada pilihan makanannya. Makanan apa saja yang berisiko membuat anak sembelit? Berikut pemaparan Mommy Kristiani Chen dari Babyologist.

Moms, apakah si Kecil pernah mengalami sembelit saat MPASI? Nah, berikut ini ada pendapat dari beberapa pakar mengenai makanan yang dapat menyebabkan sembelit:

1. Daging rendah lemak (contoh: daging pada bagian dada ayam)

Lemak sebenarnya membantu melubrikasi saluran cerna sehingga makanan lebih mudah dicerna. Sehingga, jika Moms ingin memberikan si Kecil dada ayam, maka tambahkanlah terlebih dahulu lemak sehat (misalnya seperti olive oil) dengan takaran sesuai. Lengkapi pula menu makanan si Kecil dengan sayuran berdaun hijau sebagai sumber serat (menurut pakar nutrisi Amerika, Lauryn Lax).

2. Telur

Terutama bagian putihnya bagi anak yang alergi protein telur.

4. Protein susu

Jika bayi masih ASI, disarankan bagi ibunya untuk melakukan diet produk berbahan susu, sedangkan untuk untuk bayi sufor, maka susunya bisa diganti dengan susu khusus anak alergi susu sapi (berdasarkan dokter anak Amerika, Diana Lerner).

5. ABC [Apple sauce (apel yang dimasak), Banana (pisang), Cereal)

Karena ketiga makanan ini dapat menyebabkan feses menjadi lebih padat jika dikonsumsi berlebihan (menurut dokter anak Amerika, Jane Morton). Makanan berbahan dasar susu sapi seperti keju dan yoghurt, makanan rendah serat (roti, nasi putih, pasta) bisa diganti dengan beras merah, oat, gandum, wortel, umbi-umbian, dan squash (labu kecil).

4. Gluten

Makanan seperti barley dan gandum bisa menimbulkan sembelit bagi anak yang memiliki alergi gluten dan penyakit celiac. Perlu diingat bahwa makanan tersebut hanya menyebabkan sembelit bagi anak yang memiliki sensitivitas terhadap kandungan di makanan tersebut, jadi tidak semua anak akan mengalami sembelit jika mengonsumsinya.

Jika anak memiliki sensitivitas berlebih terhadap suatu makanan, bukan berarti tidak boleh diberikan sama sekali ya Moms, sebenarnya masih boleh diberikan asalkan dibatasi jumlah dan frekuensinya.