Liputan6.com, Mataram Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dokter Usman Hadi di Mataram mengatakan puluhan vaksin anti rabies sudah disebar ke 11 puskesmas yang ada di enam kecamatan.
"Tahap pertama, kami menyediakan sekitar 30 vaksin anti rabies untuk disebar ke puskesmas. Jumlah itu bisa kita tambah sesuai kebutuhan," kata Usman seperti dikutip laman Antara, Senin (18/2/2019).
Baca Juga
Tekan Penyebaran Hoaks Pilkada 2024, Bawaslu Mataram Bentuk Komunitas Anti-Hoaks
Manchester United Temukan Kandidat Striker Baru dari Klub Papan Bawah Liga Inggris
Lika-liku Pencalonan Airin Rachmi di Pilkada Banten 2024, Dihujat di TikTok hingga Suami Diperiksa Kejati tapi Elektabilitasnya Tetap Tinggi
Vaksin anti rabies tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bila vaksin tersebut habis, Dinkes Kota Mataram mengajukan permintaan kembali ke level provinsi.Â
Advertisement
Vaksin antirabies ini, lanjut Usman, diberikan kepada masyarakat yang terkena gigitan hewan pembawa rabies (HPR) yakni anjing, kucing dan kera. Sebelum diberikan vaksin, bagian yang digigit dicuci dulu dengan air mengalir 15 menit secara terus menerus.Â
"Dengan pemberian vaksin anti rabies, sekitar 80 persen virus rabies bisa hilang dan tidak berkembang," katanya.
Â
Usai digigit langsung ke puskesmas
Dengan pemberian vaksin anti rabies, masyarakat yang terkena gigita hewan dengan rabies bisa terhindar dari kematian. Maka, usai digigit hewan langsung ke puskesmas.
Dinkes Kota Mataram juga kini tengah rajin memberikan penyuluhan tentang bahaya, penyebab, ciri-ciri, penanganan hingga dampak yang dapat ditimbulkan oleh virus rabies kepada masyarakat melalui puskesmas.
"Untuk tenaga kesehatan, sudah kami latih dan berikan pembekalan dalam penanganan kasus rabies," katanya.
Â
Advertisement