Sukses

Ini Waktu yang Tepat untuk Menganti Spons Cuci Piring Menurut Para Ahli

Spons pencuci piring disebut-sebut sama kotornya dengan dudukan toilet.

Liputan6.com, Jakarta Mencuci perabotan makan merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan. Terkesan sebagai aktivitas sepele, tapi mencuci piring dan peralatan masak lainnya harus dilakukan dengan langkah yang tepat agar hasilnya lebih optimal dan bersih.

Mencuci piring dengan cara yang salah hanya akan membuat bakteri dan kuman tetap bersarang dan berkembang biak lebih cepat di perabotan makan Anda. Hal ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Salah satu hal yang diperhatikan saat mencuci perabotan makan adalah alat untuk mencuci. Spons dan sabun lazim digunakan saat mencuci piring dan gelas kotor. Namun, tahukah Anda bahwa spons pencuci piring sama kotornya dengan dudukan toilet?

Hal ini dapat dibenarkan karena spons pencuci digunakan untuk membersihkan perabotan makan yang kotor yang dapat menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri.

2 dari 4 halaman

Spons Cuci Piring Ternyata Sarang Bakteri

Dilansir Liputan6.com dari Mindbodygreen Kamis(21/2/2019), menurut sebuah penelitian, spons yang khususnya berada di wastafel dapur memiliki bakteri yang berpotensi membahayakan kesehatan. Setelah menganalisis 14 spons dari berbagai dapur rumah tangga di Jerman, peneliti mengidentifikasi 362 jenis total bakteri yang ada pada spons pencuci piring.

Rata-rata spons yang diuji memiliki 45 miliar bakteri per sentimeter persegi, yang melebihi jumlah yang Anda temukan di dudukan toilet. Penelitian itu lantas melontarkan spons pencuci piring ke zona bahaya. Salah satu peneliti mengungkapkan "reservoir terbesar bakteri aktif di seluruh rumah."

Yang lebih memprihatinkan adalah fakta bahwa beberapa bakteri ini memiliki "potensi patogen" yang dapat memicu penyakit pada manusia.

"Patogen bawaan makanan biasanya masuk ke dapur dari produk yang terkontaminasi seperti daging mentah dan organisme ini paling mungkin ditemukan pada spons dapur," ujar Rhea Mehta, Ph.D., seorang ahli toksikologi molekuler dan pelatih kesehatan integratif Universitas Toronto.

Dia menambahkan, sementara organisme ini tak membahayakan. Namun, beberapa dari mereka dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut pada orang-orang tertentu.

"Meskipun paparan patogen bawaan makanan di rumah jarang terjadi, mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah selalu berisiko lebih besar," katanya.

3 dari 4 halaman

Cara Mencuci Spons Anda agar Tahan Lama

Jadi, apa yang harus dilakukan? Menurut Mehta, mencuci spons Anda secara teratur adalah kuncinya. "Cara paling efektif untuk membersihkan spons dan menonaktifkan bakteri dan jamur adalah dengan membasahi dan menempatkannya dalam microwave atau mesin pencuci piring selama sekitar 1 menit setiap hari," katanya.

Jika Anda tidak memiliki microwave atau mesin pencuci piring, usahakan spons pencuci piring Anda tetap kering. Satu putaran dalam microwave telah terbukti membunuh 99,99999 persen bakteri yang ada pada spons, sementara pencuci piring membunuh 99,9998 persen bakteri.

Mehta menambahkan bahwa ada satu pilihan yang lebih efektif di luar sana, yaitu merendam spons dalam jus lemon dan air deionisasi atau merendamnya semalaman dalam cuka putih, lalu mengeringkannya di udara kering.

Selain membersihkannya secara teratur, menjaga spons Anda dari sarang bakteri seperti daging mentah juga akan membantunya bertahan lebih lama. Menurut Mehta, spons yang terawat dapat bertahan hingga satu bulan. Namun, jika spons mulai berbau sebelum pada waktu tersebut, langkah yang terbaik adalah langsung membuangnya dan menggantinya dengan yang baru.

4 dari 4 halaman

Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Spons?

Dilansir Liputan6.com dari Businessinsider, Kamis (21/2/2019), sebuah penelitian lain yang diterbitkan pada bulan Agustus 2017 di jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa koloni bakteri pada spons pencuci piring lebih berbahaya bagi kesehatan dari yang bisa diduga. Karena itu, para peneliti di balik laporan ini merekomendasikan mengganti spons Anda setiap minggu.

Para peneliti melakukan analisis genetik bakteri pada 28 sampel dari 14 spons yang digunakan. Mereka menulis bahwa ini adalah analisis yang paling komprehensif tentang mikrobioma-komunitas bakteri-yang hidup di spons dapur.

Spons, yang lembab dan mengandung sisa makanan bekas, adalah tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri tersebut.

Mereka menemukan bahwa lima dari 10 kelompok bakteri paling umum memiliki potensi patogen, termasuk Acinetobacter johnsonii, Chryseobacterium hominis, dan Moraxella osloensis. Mereka juga menemukan kelompok patogen yang dapat menyebabkan infeksi staph atau radang, meskipun tidak begitu banyak.

Hasil mengejutkan lain dari penelitian ini adalah membersihkan spons kurang efektif daripada yang diperkirakan sebelumnya. Memakai microwave atau memanaskan spons pada awalnya dapat mengurangi bakteri, tetapi hal ini tidak akan mensterilkannya.

Meskipun membersihkannya secara berkala adalah ide yang baik setelah setiap kali spons digunakan, para peneliti menyarankan penggantian spons dapur setiap minggunya.