Liputan6.com, Jakarta Pura-pura orgasme atau orgasme palsu identik dengan wanita. Kenyataanya, pria juga pernah pura-pura orgasme.Â
Baca Juga
Advertisement
Sebuah survei dari perusahaan pembuat kondom, SKYN's 2018 Millennial Sex Survey menemukan, hampir setengah dari semua pria yakni 43 persen pura-pura orgasme.
Terapis seks bersertifikat, Rena McDaniel menyampaikan, faktanya banyak pria mengalami kecemasan, tekanan, stres, dan masalah medis yang memengaruhi kemampuan untuk orgasme selama berhubungan seks.
"Situasi ini membuat pria merasa berpura-pura orgasme adalah satu-satunya pilihan yang mengisyaratkan mereka sudah mencapai puncak seksual," papar Rena, dilansir dari Bustle, Jumat, 22 Februari 2019.
"Ini adalah alasan lain untuk menunjukkan kepada pasangan, mereka juga menikmati sensasi bercinta dengan pasangan," tambahnya.Â
Konselor hubungan dan seksolog klinis, Martha Tara Lee menjelaskan bahwa ingin membuat pasangan merasa telah memberikan yang terbaik merupakan alasan wanita dan pria mungkin memalsukan orgasme.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Tekanan maskulinitas
Ada juga alasan lain, seperti stres yang dapat merusak gairah seks. Stres adalah pembunuh libido nomor satu dan memengaruhi kemampuan untuk orgasme.
Kecemasan, tekanan, dan terlalu banyak berpikir saat berhubungan seks bisa mengurangi kemampuan seseorang untuk orgasme. Bagi pria ada tekanan maskulinitas, yang dikaitkan dengan kemampuan untuk mendapatkan ereksi dan orgasme dalam setiap sesi bercinta.
"Ini adalah ekspektasi yang mungkin berkontribusi secara unik pada pria yang berpura-pura orgasme. Itu sangat masuk akal. Masyarakat sering beranggapan, pria harus kuat, jantan, dan mampu orgasme," lanjut Martha.
Advertisement