Liputan6.com, Jakarta Sedari kecil pria diajarkan untuk buang air kecil dengan posisi berdiri. Namun, bukan berarti tidak bisa sambil duduk. Malah, ada beberapa keuntungan yang didapatkannya.
"Memang tak ada yang mengalahkan kenikmatan kencing sambil berdiri. Namun jika kamu mau duduk dan lebih memikirkan kehidupanmu, hal ini dapat menimbulkan perbedaan padamu," sambungnya.
Berdasar sebuah penelitian yang dilakukan Leiden University Medical Centre, Belanda, pipis sambil duduk menghadirkan profil urodinamik yang lebih menguntungkan. Dalam arti lain, hal ini membuat semburan kencing lebih kencang dan membantu mencegah masalah prostat.
Advertisement
Â
Penelitian ini menyebut bahwa ketika seseorang kencing berdiri, otot di sekitar perut bagian bawah, tulang belakang, dan panggul menjadi diaktifkan sehingga kita tak dapat buang air kecil secara sempurna.
"Duduk merupakan pilihan yang lebih baik bagi pria dengan kondisi prostat atau pria yang tak kuat berdiri dalam waktu lama," jelas Dr. Mills.
"Banyak pria yang buang air kecil dengan duduk ketika mereka tak dapat mengosongkan kandung kemihnya secara sempurna. Ketika kamu duduk, otot perut bagian bawah lebih bisa digunakan sehingga, kamu dapat buang air hingga semburan terakhir dan terasa mengosongkan bagian tersebut secara lebih baik," sambungnya.
Hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa masalah kencing dengan berdiri juga muncul karena pria sengaja lebih menahan ketika buang aur di toilet umum. Pasalnya, pria cenderung menahan agar tak muncul suara kencang sehingga otot secara sengaja mencegah semburan kencing yang kencang.
Keuntungan lain yang bisa kamu dapat dari buang air kecil duduk ini adalah kloset dan kamar mandi yang lebih bersih. Kamu dapat lebih tepat mengarahkan semburan sehingga tidak tercecer ke mana-mana.
Â
Â
Penulis:Â Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com