Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Skolioseksual, Ketertarikan pada Jenis Kelamin di Antara Pria dan Wanita

Istilah skolioseksual mungkin terdengar asing bagi Anda. Walaupun begitu, ada baiknya mengenal terlebih dulu tentang orientasi seksual ini

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mendengar istilah "skolioseksual?" Ini tidak ada kaitannya dengan kondisi tulang belakang skoliosis. Namun, ini adalah istilah seksualitas yang akhir-akhir ini muncul karena semakin banyaknya orientasi seksual.

Melansir Women's Health pada Rabu (27/2/2019), seksolog Debra Laino mengungkapkan bahwa skolioseksual berarti daya tarik terhadap orang-orang yang mengidentifikasi dirinya bukan berjenis kelamin "normal" atau cisgender seperti perempuan atau laki-laki. Namun, mereka tertarik pada orang-orang yang tidak termasuk dalam dua jenis kelamin itu.

Laino mengatakan, seringkali hal itu diartikan bahwa orang-orang berorientasi seksual skolioseksual memiliki ketertarikan pada orang-orang yang berjenis kelamin netral. Walaupun begitu, bukan berarti mereka aseksual atau panseksual.

"Sangat jelas bahwa mereka tidak tertarik pada gender yang spesifik," tambah Laino.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Menggambarkan orientasi seksual

Profesor psikologi dari University of California Santa Cruz, Phillip Hammack mengatakan, istilah ini hadir seiring dengan banyaknya orang-orang yang memutuskan dirinya tidak masuk dalam jenis kelamin manapun (nonbinary atau genderqueer).  Karena itu, belum banyak data tentang berapa orang yang memiliki orientasi seksual semacam itu.

"Skolioseksual muncul sebagai cara orang untuk menggambarkan orientasi seksual baru," kata Hammack.

Di sisi lain, Laino mengatakan bahwa skolioseksual juga memiliki berbagai variasi. Beberapa dari mereka akan sangat ketat dalam mencintai orang-orang transgender. Namun di sisi lain, mungkin mereka juga bisa tertarik pada orang-orang yang memiliki jenis kelamin spesifik.

"Anda bisa menjadi cisgender, skolioseksual, dan polyamorous pada saat bersamaan," kata Laino.

Namun, skolioseksual bukanlah identitas gender seperti cisgender, transgender, nonbinary, atau genderqueer. Ini adalah sebuah orientasi seks.

Sehingga, mungkin saja seseorang dengan gender tertentu seperti perempuan, bisa mengidentifikasi diri Anda sebagai skolioseksual. Istilah ini juga tidak mencerminkan preferensi atau kepercayaan seseorang pada sebuah pengaturan hubungan seperti yang dijelaskan Laino tadi, Anda bisa memiliki tiga orientasi seks secara bersamaan.