Liputan6.com, Jakarta Alat kelamin wanita macam-macam bentuk, layaknya wajah. Bahkan demi memiliki bentuk kelamin yang ideal, Kaum Hawa rela melakukan operasi kosmetik. Sebenarnya bentuk alat kelamin wanita yang normal itu seperti apa?
Maggie Kirkman, seorang peneliti senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Monash University, mengatakan wanita mungkin belum terbiasa dengan penilaian pada vulva.
"Vulva termasuk bibir bagian dalam (labia minora) dan bibir luar (labia majora), klitoris, dan lubang vagina. Labia bisa panjang atau pendek, keriput atau mulus, gelap atau terang. Satu sisi seringkali lebih panjang daripada yang lain, konsisten asimetri dengan sebagian besar bagian tubuh. Bagian luar klitoris bisa seukuran kacang polong atau sebesar ibu jari," kata Kirkman seperti dikutip TheConversation.
Advertisement
Menurut Kirkman, wanita yang memilih operasi kosmetik pada alat kelaminnya agar bentuk vulvanya ideal.
Baca Juga
Saksikan juga video berikut ini:
Bentuk yang Banyak Diidamkan
Pada 2016, kata Kirkman, satu tim peneliti melakukan survei kepada beberapa dokter bedah dan lebih dari setengahnya melaporkan sedang memberi konsultasi bagi wanita dan gadis yang menginginkan operasi kosmetik genital.
Ketika ingin operasi kosmetik, menurut Kirkman, wanita mencarinya di iklan online, yakni dokter yang menawarkan prosedur termasuk labiaplasty untuk mengurangi labia minora, mengurangi kap klitoris, dan memperbesar labia majora.
Sebenarnya, tujuan utama labiaplasty adalah mengurangi ukuran labia dengan cara mengangkat kulit berlebih dan membentuknya menjadi lebih muda dan menarik.
Advertisement
Meneliti Isi Iklan Web
Untuk penelitian tersebut, tim peneliti meneliti isi iklan dan dari 31 situs web pada 2016 itu memberi kesan kuat kalau alat kelamin wanita menyimpang dari bentuk ideal.
Meskipun sebagian besar situs mengakui bahwa vulva secara alami beragam, mereka menggunakan bahasa yang secara patologis terlihat seperti boneka Barbie.
Situs web juga menekankan perlunya menjadi "feminin", dengan vulva yang "rapi". Para dokter seakan memperkuat gagasan perempuan harus terlihat perempuan, tanpa klitoris yang terlihat.
Sebuah situs menuliskan klitoris yang menonjol terasa dan tampak seperti penis yang sangat kecil, yang bisa menyebabkan rasa tidak aman dan kecemasan seksual.
"Labia Minora yang berlebihan, floppy, atau tidak rata" memberi alasan untuk operasi kosmetik, seperti halnya ketidaknyamanan psikologis, emosional, dan fisik. Ini sering digambarkan sebagai "gejala" yang membutuhkan pembedahan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan wanita," kata Kirkman.