Sukses

Penyakit Kusta, Penyebab dan Ciri yang Harus Diketahui Sebelum Sulit Diobati

Penyakit kusta merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.

Liputan6.com, Jakarta Kusta atau lepra dikenal sebagai salah satu penyakit menular yang ditakuti masyarakat karena dampaknya yang fatal, yakni bisa menyebabkan kecacatan fisik. Bahkan, Indonesia sendiri menempati urutan ketiga setelah India dan Brasil untuk penyakit kusta.

Hal ini menunjukkan tingginya penderita yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae di negara ini. Kusta dianggap penyakit yang menyeramkan dan dapat menular secara mudah. Ditambah lagi dengan banyaknya stigma yang beredar di masyarakat bahwa kusta adalah penyakit 'kutukan'.

Faktanya, penularan kusta tidak semudah layaknya penularan flu. Sehingga semestinya orang yang menderita kusta tidak diasingkan dalam masyarakat. Pemahaman yang minim akhirnya membuat penderitanya merasa malu dan terkucil.

Selama ini, banyak penderita kusta yang berobat saat sudah stadium berat dan sulit diobati. Oleh sebab itu penting untuk kamu mengenal lebih dalam tentang penyakit kusta, penyebab dan ciri.

Pada artikel kali ini akan membahas tentang penyakit kusta, penyebab dan ciri yang bisa menambah pengetahuanmu. Kamu pun bisa ikut mengedukasi orang di sekitarmu tentang penyakit kusta, penyebab dan ciri.

Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, penyakit kusta, penyebab dan ciri yang wajib diketahui, Senin (4/3/2019).

2 dari 6 halaman

Fakta Penyakit Kusta

Penyakit kusta atau dikenal juga dengan lepra, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini menyerang kulit, sistem saraf perifer, serta selaput lendir.

Tipe kusta dapat dibagi menjadi dua. Tipe kusta ini akan berpengaruh pada pemilihan obat yang akan diberikan pada pasien. Secara garis besar, tipe kusta yaitu:

Paucibacillary

Ada lesi kulit dengan kerokan kulit negatif.

Multibacillary

Ada lesi kulit dengan kerokan kulit positif.

3 dari 6 halaman

Cara Penularan Penyakit Kusta

Sebanyak 95 persen masyarakat telah memiliki kekebalan terhadap kusta, sehingga walaupun kuman kusta berkeliaran tidak akan tertular dengan mudah. Kusta bisa ditularkan melalui kontak langsung dan saluran pernafasan.

Atau bisa juga tertular melalui droplets atau cairan dari hidung yang biasanya menyebar ke udara ketika penderita batuk atau bersin.

Ketika bakteri Mycobacterium leprae mencapai saluran pernapasan, ia akan berpindah ke jaringan saraf dan berkembang biak di sana. Bakteri akan berkembang biak dalam waktu 2-3 minggu, lalu membelah dalam waktu 14-21 hari dengan masa inkubasi antara 3-5 tahun. Oleh karena itu, bisa saja orang yang telah terinfeksi bakteri ini baru merasakan gejala setelah beberapa tahun setelahnya.

Walaupun menular melalui pernapasan, orang yang terkena kuman ini rata-rata akan sembuh sendiri karena memiliki kekebalan tadi. Hanya sedikit sekali yang menimbulkan gejala atau sakit hingga membutuhkan pengobatan. Lingkungan padat penduduk juga berisiko tinggi menularkan penyakit ini.

4 dari 6 halaman

Penyebab Penyakit Kusta

Sejak dahulu kala, kusta dianggap sebagai penyakit kutukan sehingga penderitanya kerap dikucilkan di masyarakat. Masyarakat dahulu belum mengetahui penyakit kusta, penyebab dan ciri. Padahal penyakit ini murni disebabkan oleh bakteri dan tentunya bisa disembuhkan. Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab kusta:

· Melakukan kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta tanpa sarung tangan. Hewan tersebut di antaranya adalah armadillo dan simpanse.

· Bertempat tinggal di kawasan endemik kusta.

· Memiliki kelainan genetik yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

5 dari 6 halaman

Ciri-ciri Penyakit Kusta

Ciri khas yang membedakan penyakit kusta dengan penyakit kulit lainnya adalah ruam pada kulit disertai kurang rasa atau kebas. Terkadang penderita juga dapat mengalami mati rasa. Inilah yang dapat menyebabkan penderita kusta tidak merasakan nyeri saat luka.

Gejala lain kusta yang dapat ditemui adalah:

- Rambut rontok

- Kerusakan mata yang bisa berujung kebutaan

- Pembesaran saraf

- Kelemahan otot sampai kelumpuhan, terutama otot kaki dan tangan

- Kebotakan pada alis dan bulu mata

- Mata menjadi kering dan jarang mengedip, serta dapat menimbulkan kebutaan

- Hilangnya jari jemari

6 dari 6 halaman

Cara Mencegah Penyakit Kusta

Cara yang ideal untuk mencegah penyebaran kusta adalah dengan diagnosis dini dan pengobatan yang baik pada penderita kusta. Menerapkan langkah-langkah berikut kepada setiap orang. Termasuk penderita kusta dan keluarga penderita, dapat membantu pencegahan kusta:

- Memberikan penyuluhan dan dukungan.

- Memantau kondisi dan gejala kusta.

- Mendidik penduduk setempat mengenai pencegahan cedera dan pembersihan luka

Nah, di atas adalah penjelasan tentang penyakit kusta, penyebab dan ciri yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami atau menemukan kerabat dengan keluhan menyerupai kusta, segeralah pergi dokter. Kebanyakan kasus kusta dapat didiagnosis dengan mudah hanya dengan melihat ruam kulit dan pemeriksaan fisik.

Penyebarluasan informasi tentang penyakit kusta, penyebab dan ciri di masyarakat juga sangat penting, agar penderita dapat menjalani hidup dengan baik tanpa stigma sekaligus mencegah penularan kusta kepada orang lain. Maka jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada orang lain, Semoga bermanfaat!