Liputan6.com, Jakarta Banyak studi memperlihatkan adanya penurunan kualitas sperma pada pria saat ini. Sebuah penelitian terbaru memperlihatkan bahwa lingkungan yang terkontaminasi kimia juga menjadi salah satu penyebabnya, tidak hanya pada manusia tapi juga anjing.
Mengutip Inverse pada Selasa (5/3/2019), studi yang terbit Senin di Scientific Reports memperlihatkan bahwa dua bahan kimia buatan manusia berpengaruh pada menurunnya kualitas sperma pada manusia dan anjing. Dua jenis itu adalah DEHP dan polychlorinated biphenyl 153 (PCB153).
Baca Juga
DEHP merupakan bahan kimia yang ditambahkan ke dalam plastik agar menjadi fleksibel dan banyak digunakan dalam barang-barang rumah tangga seperti karpet dan mainan. Sementara itu, PCB153 banyak ditemukan dalam pelapis permukaan dan cat.
Advertisement
Keduanya memang telah dianggap sebagai bahan berbahaya dan dilarang di dunia, namun jejak-jejaknya masih bisa dideteksi di lingkungan.
Ilmuwan dari University of Nottingham, Inggris bahkan mengungkapkan bahwa bahan tersebut juga ada di makanan anjing yang tersedia komersial. Salah satu penulis studi yang merupakan profesor biologi reproduksi dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Sains University of Nottingham, Richard Lea mengatakan adanya hipotesis bahwa polutan kimia di rumah dan lingkungan membuat penurunan kualitas sperma.
"Anjing mencerminkan apa yang kita lihat pada manusia dan sedikit seperti 'kenari di tambang batu bara' menyediakan cara untuk memantau efek kimiawi pada manusia," kata Lea.
"Penting untuk menguji ide ini dengan melihat efek dari dua bahan kimia ini pada sperma. Penelitian ini telah menunjukkan dampak yang sama pada manusia dan anjing."
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Bukan satu-satunya faktor penyebab
Â
Untuk pengujian, para ilmuwan mengumpulkan sembilan sampel sperma manusia dan 11 sampel sperma anjing. Kemudian sperma tersebut diinkubasi di laboratorium bersama dua bahan kimia tersebut.
Hasilnya memperlihatkan adanya motilitas sperma dan meningkatkan fragmentasi DNA pada kedua jenis sampel. Para ilmuwan telah menetapkan sebelumnya bahwa motilitas sperma manusia yang buruk, serta fragmentasi DNA yang meningkat, berpengaruh pada tingkat kesuburan pria.
Walaupun begitu, bahan kimia mungkin bukan menjadi satu-satunya faktor yang harus disalahkan. Beberapa studi memperlihatkan adanya hal lain seperti polusi udara dan obesitas yang bisa mengganggu kualitas sperma. Namun, tetap saja masuk akal bahwa paparan bahan kimia dalam benda-benda di rumah bisa berpengaruh pada kesuburan pria.
"Mendemonstrasikan efek bahan kimia seperti itu pada konsentrasi lingkungan meningkatkan kesadaran akan polutan seperti ini," kata Lea.
"Harapan saya adalah ini akan mengarah pada langkah-langkah dalam kehidupan pribadi kita untuk mengurangi atau setidaknya membatasi paparan lebih lanjut."
Advertisement