Liputan6.com, Jakarta Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah penderita anemia cukup banyak, yaitu hampir setengah dari total ibu hamil. Data tersebut dilaporkan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Melihat data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ibu hamil di Indonesia mengalami kekurangan sel darah merah.
Baca Juga
Advertisement
Anemia sendiri adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat. Dengan kata lain, anemia terjadi saat sel darah merah tak mengalirkan cukup hemoglobin. Sel darah merah bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh dan mengenyahkan karbondioksida.
Gejala anemia
Gejala yang sering timbul dari anemia adalah lemas, mudah lelah, mudah sakit, napas pendek, jantung berdebar, sulit konsentrasi, kuku rapuh, kulit dan mata pucat, rambut rontok, serta mulut dan kerongkongan kering.
Dalam beberapa kasus, ibu hamil yang masih berusia remaja berdampak fatal apabila selama kehamilan menderita anemia. Dampak fatal tersebut berupa kematian. Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia, Prof. Dr. Endang L Achadi mengungkapkan usia ibu hamil yang terlalu muda menjadi salah satu penyebab anemia berakhir kematian.
Namun, beda ceritanya jika anemia menyerang ibu hamil dengan usia normal. Biasanya, anemia pada ibu hamil menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah, yaitu kurang dari 2500 gram. Alhasil, bayi akan rentan terkena penyakit dan berisiko meninggal.
Secara umum, berikut adalah penyebab anemia pada ibu hamil seperti yang dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (6/3/2019).
Penyebab Anemia
1. Kurang Asupan Zat Besi
Kekurangan zat besi ketika hamil merupakan salah satu penyebab anemia pada ibu hamil. Jika seorang wanita kekurangan asupan zat besi, besar kemungkinan masa kehamilan akan berjalan tidak normal. Untuk itu, makanan yang mengandung zat besi harus banyak dikonsumsi wanita untuk terhindar dari penyakit ini.
Pasalnya, zat besi sangat diperlukan oleh tubuh untuk pembentukkan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Padahal, ibu hamil membutuhkan zat besi ekstra sebanyak 14,8 mg per hari. Contoh makanan yang mengandung zat besi adalah bayam, daging sapi, kacang merah, tomat, tiram, dan banyak lainnya.
2. Faktor Genetik
Beberapa variasi genetik rupanya dapat menyebabkan produksi sel darah merah pada tubuh tidak berjalan normal. Alhasil, sel darah merah tidak mampu bertahan lama di pembuluh darah sehingga mengganggu jalannya oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
Oleh karena itu, kelainan genetik menjadi penyebab anemia pada ibu hamil yang tidak terelakkan. Cara untuk mencegahnya berkembang parah adalah dengan mengonsumsi makanan mengandung zat besi tinggi.
3. Penyakit Ginjal
Apabila seseorang menderita gangguan pada ginjal, besar kemungkinan mereka terserang anemia. Ditambah jika mereka adalah ibu hamil. Hal ini disebabkan karena penyakit ginjal memicu terjadinya gangguan pada produksi hormon EPO dan penyerapan zat besi yang salah. Penyakit ginjal masuk ke dalam salah satu penyebab anemia pada ibu hamil yang perlu diwaspadai.
4. Inflamasi Kronis
Inflamasi kronis mengakibatkan sistem imun tubuh menghasilkan protein sitokin untuk mekanisme kesehatan. Meski demikian, protein sitokin rupanya memiliki pengaruh terhadap respon tubuh, khususnya terhadap EPO sehingga menghambat penyerapan zat besi.
Contoh inflamasi kronis sebagai penyebab anemia pada ibu hamil adalah HIV/AIDS, Tuberkulosis, Siphilis, Infeksi jantung dan Infeksi tulang.
5. Kanker
Julukan kanker sebagai penyakit terganas rupanya bukan tanpa sebab. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya yang awalnya sehat-sehat saja. Contoh kanker yang menjadi penyebab anemia pada ibu hamil adalah kanker payudara dan kanker limfa.
6. Kadar Hemoglobin Rendah
Keadaan hemoglobin yang normal dan sehat memiliki peranan penting untuk mengangkut oksigen dan nutrisi di dalam tubuh ibu hamil dan juga janin yang dikandung. Namun, kadar hemoglobin rendah menjadi penyebab anemia pada ibu hamil karena penderitanya akan mengalami kekurangan darah.
Advertisement
Makanan untuk Bantu Cegah Anemia
1. Kurma
Kurma merupakan makanan yang sempurna untuk meningkatkan produksi darah di dalam tubuh. Mengonsumsi 1-2 kurma setiap hari efektif untuk meningkatkan produksi hemoglobin secara efektif.
2. Oatmeal
Oatmeal adalah makanan sehat yang mampu dijadikan berbagai macam variasi makanan. Selain baik untuk kesehatan darah, oatmeal juga rendah kalori dan tinggi akan serat.
3. Kismis
Kismis adalah sumber zat besi yang tinggi. Kismis akan membantu dalam meningkatkan kadar besi di dalam tubuh sehingga mampu memicu produksi hemoglobin.
4. Pisang
Pisang kaya akan zat besi, kalium dan vitamin dan mineral penting untuk tubuh yang akan membantu mengoptimalkan produksi hemoglobin di dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi makanan penambah darah untuk ibu hamil ini per hari secara rutin, bukan hanya bisa mengatasi dan mencegah anemia saja tapi juga bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
5. Kacang hijau
Selain mengandung zat besi yang bisa untuk meningkatkan hemoglobin dan menambah darah, kacang hijau juga membantu penyerapan nutrisi dan protein. Oleh sebab itu, kacang hijau juga dikenal sebagai makanan penambah darah untuk ibu hamil.
6. Daging
Daging termasuk makanan penambah darah untuk ibu hamil karena bisa membantu mendapatkan zat besi yang cukup. Namun, untuk ibu hamil sebaiknya memilih jenis daging yang tidak mengandung lemak. Pasalnya, daging mengandung lemak tinggi bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan obesitas pada ibu hamil.
7. Yogurt
Yogurt adalah salah satu hasil olahan susu yang mengandung kalsium yang sangat tinggi. Keuntungan lain dari mengkonsumsi yogurt akan membantu mengelola pertumbuhan sel dalam tubuh ibu hamil dan janin, serta bakteri sehat yang bisa melawan gangguan pencernaan untuk ibu hamil.
Â