Sukses

Orang-Orang yang Bisa jadi Pendonor Sumsum Tulang Belakang, Selain Saudara

Transplantasi sumsum tulang belakang atau sel punca (stem cell) adalah tindakan penting bagi pengobatan pasien kanker darah tipe leukemia, limfoma, atau myeloma.

Liputan6.com, Jakarta Kabar baik menghampiri Ani Yudhoyono yang telah hampir sebulan menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital, Singapura. Istri Susilo Bambang Yudhoyono itu dikabarkan telah mendapat pendonor sumsum tulang belakang untuk melancarkan pengobatannya.

Transplantasi sumsum tulang belakang atau sel punca (stem cell) adalah tindakan penting bagi pengobatan pasien kanker darah tipe leukemia, limfoma, atau myeloma.

Dengan transplantasi sumsum tulang belakang atau sel punca, pasien kanker darah bisa menjalani kemoterapi dosis tinggi serta pengobatan lainnya. Pasien bisa mendapat transplantasi melalui sel puncanya sendiri (autologous transplant) atau dengan sel punca dari donor yang pas (allogeneic transplant).

Lalu, siapa sajakah yang bisa menjadi pendonor sumsum tulang belakang?

Bila ingin menjadi pendonor bagi pasien kanker darah, Anda harus punya sel punca yang cocok dengan pasien tersebut. Perlu tes darah untuk melihatnya. Para staf laboratorium akan melihat permukaan sel darah Anda lalu membandingkannya dengan sel darah pasien yang memerlukan transplantasi.

Pemeriksaan ini diperlukan karena masing-masing orang memiliki set protein berbeda-beda pada permukaan sel darahnya. Protein HLA dan antigen histokompatibilitas yang diteliti di laboratorium. Hasil tes tersebut akan menunjukkan seberapa besar kecocokan HLA pada pendonor maupun calon penerima donor.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Saudara Kandung

Melansir laman Cancerresearchuk, saudara kandung cenderung menjadi donor yang paling cocok. Kemungkinannya 1 banding 4 sel-sel saudara kandung sangat cocok. Transplantasi dari donor yang berasal dari saudara kandung ini disebut matched related donor (MRD). Kecil kemungkinan saudara lain dalam keluarga yang memiliki kecocokan sebagai donor.

Bila Anda dan pasien yang akan menerima donor hanya memiliki 50 persen kecocokan, transplantasi sumsum tulang belakang atau sel punca masih tetap bisa dilakukan. Ini disebut haploidentical transplant.

Menurut National Marrow Donor Program, hanya 30 persen pasien yang bisa mendapatkan donor dari anggota keluarga yang benar-benar memiliki sel yang cocok. Jadi, transplantasi haploidentikal memang cenderung lebih mudah ditemukan di antara anggota keluarga besar, mengutip dari laman Medicalexpress.

Pasien kanker juga bisa mendapat donor dari anggota keluarga yang bukan saudara kandung. Ini disebut sebagai matched unrelated donor. Biasanya perlu banyak orang untuk dites tipe jaringan selnya untuk mendapatkan donor macam ini.