Sukses

Mengenal Penyakit Sinusitis, Penyebab dan Cara Penanganannya

Penyakit sinusitis terlihat sepele, tapi perlu penanganan serius.

Liputan6.com, Jakarta Sinusistis merupakan penyakit yang cukup menyiksa karena menganggu kelancaran sistem pernafasan. Gejala yang dialami penderita sinusitis umumnya mirip dengan penyakit flu. Penyakit ini menyerang anak-anak hingga dewasa.

Ketika seseorang terkena flu dan tak kunjung sembuh, bisa jadi ia mengidap penyakit sinusitis. Namun banyak yang masih menyepelekannya, padahal jika tak segera ditangani, sinusitis dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi tulang.

Meski jarang terjadi, sinusitis juga dapat menyebabkan infeksi dan menyebar ke daerah sekitar mata, tulang, darah atau otak.

Berikut penjelasan mengenai penyakit sinusitis, penyebab, gejala, dan penanganannya yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Sabtu (9/3/2019) :

2 dari 5 halaman

Mengenal Sinusitis

Sinusitis sendiri merupakan gangguan yang terjadi pada area sinus seseorang. Sinus adalah struktur berupa rongga yang terletak di wajah. Rongga ini terletak di tulang pipi (maxillary), bagian bawah dahi (frontal), bagian belakang rongga hidung (sphenoid). Selain itu  juga di antara hidung dan mata (ethmoid).

Rongga sinus tidak tampak dari luar, tetapi fungsinya penting untuk mengurangi beban berat pada tengkorak kepala.

Salah satu tugas sinus adalah untuk menghasilkan mukus (cairan lengket dan tebal) di hidung. Mukus turut bekerja untuk mencegah masuknya kuman, allergen penyebab alergi, dan benda-benda asing yang dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh.

Rongga sinus memiliki saluran yang menyambung dengan hidung. Karena itu, infeksi atau peradangan yang terjadi pada hidung, misalnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dapat merambat ke sinus dan menyebabkan sinusitis.

3 dari 5 halaman

Penyebab Penyakit Sinusitis

Penyebab dari penyakit sinusitis sendiri adalah peradangan yang menyebabkan infeksi. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, alergi, atau faktor pemicu lainnya.

Pada kondisi normal, sel dinding sinus akan menghasilkan lendir atau mukus untuk membantu mengeluarkan alergen atau polutan dari rongga hidung.

Bila sinus terinfeksi, lendir ini akan terperangkap, volumenya akan bertambah, dan berisi bakteri atau virus. Karena terinfeksi, sel-sel yang ada di dalamnya pun akan meradang.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu penyakit sinusitis.

Faktor tersebut antara lain adalah :

Virus

Virus terutama flu dapat mempengaruhi sistem saluran hidung. Dekatnya hidung dengan salah satu rongga sinus dapat memicu virus berpindah dari hidung ke sinus dan menyebabkan peradangan.

Rhinitis alergi

Rhinitis alergi merupakan jenis radang membran hidung ketika bersentuhan dengan allergen. Rhinitis alergi terjadi karena sistem imun melepaskan zat yang melindungi tubuh dari benda-benda asing yang dapat menyebabkan alergi.

Gejala dari rhinitis sendiri mirip dengan sinusitis yaitu meler dan hidung tersumbat. Rhinitis alergi dapat menjadi salah satu faktor pemicu sinusitis.

Polip Hidung

Polip merupakan daging kecil yang tumbuh disekitar sinus dan hidung. salah satu penyebabnya adalah mukus yang sangat tebal hingga membetuk daging.polip dapat menghambat saluran sinus dan hidung hingga menyebabkan peradangan.

Gangguan Sistem Imun

Orang yang memiliki sistem imun lemah akan rentan terserang penyakit salah satunya adalah penyakit sinusitis. Salah satu contoh lemahnya sistem imun adalah penderita HIV/AIDS.

Infeksi gigi

Kesehatan gigi juga menjadi salah satu faktor yang dapat memicu penyakir sinusitis. Bakteri penyebab infeksi gigi yang bersarang di mulut dapan menyebar ke rongga sinus jika tak segera ditangani.

Kelainan tulang

Sinusitis juga dapat disebabkan oleh kelainan tulang antara rongga hidung atau terjadinya pergeseran rongga hidung.

4 dari 5 halaman

Gejala Penyakit Sinusitis

Gejala sinusitis pada anak maupun orang dewasa mirip dengan gejala flu, yaitu hidung mampet atau berair, keluar lendir berwarna kuning kehijauan dari hidung dan demam ringan. Namun, pada sinusitis terdapat nyeri di wajah terutama sekitar pipi, mata, dan dahi, penurunan indra penciuman, sakit gigi, dan bau mulut.

Anda dapat membedakan pilek biasa dari sinusitis dengan melihat perjalanan penyakit yang terjadi. Umumnya sinusitis ditandai dengan pilek yang tidak kunjung sembuh bahkan hingga 10 hari. Gejala pilek yang sempat membaik, namun memburuk kembali juga dapat menunjukkan adanya sinusitis. Batuk dan pilek yang sangat berat juga dapat dicurigai telah dikomplikasi dengan sinusitis.

5 dari 5 halaman

Penanganan Penyakit Sinusitis

Sebagian besar sinusitis sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan gejala yang dirasakan serta pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melihat adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi.

Diagnosa juga bisa dilakukan melalui pemeriksaan rhinoskopi untuk melihat langsung ke dalam rongga hidung. Tujuannya adalah untuk melihat lokasi sumbatan.

Terkadang juga diperlukan penyedotan cairan sinus dengan menggunakan jarum suntik untuk pemeriksaan kuman. Pemeriksaan kuman berguna untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi. Jika sinusitis tak junjung sembuh, dokter akan mengambil tindakan pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI.

Sinusitis dapat sembuh dengan sendirinya meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan flu biasa, yaitu sekitar 7–10 hari atau bahkan hingga 2 minggu.

Sinusitis yang ringan bisa dikatakan tidak berbahaya. Pada kasus sinusitis akut dokter akan memberikan penanganan berupa obat-obatan seperti obat semprot dekongestan (tidak boleh digunakan lebih dari 1 minggu) , antibiotik jika sinusitis disebabkan bakteri, Antihistamin jika disebabkan alergi, larutan saline untuk menghilangkan mukus yang tebal, atau bahkan operasi apabila sinusitis disebabkan karena adanya kelainan bawaan.

Video Terkini