Liputan6.com, Jakarta Tiba-tiba tubuh bergetar di luar kendali, menyentak, membuat air liur keluar, gigi gemeretak, dan hilangnya kontrol atas kandung kemih. Ya, kalau kamu pernah mendapati seseorang yang sedang mengalami hal tersebut, itu merupakan beberapa tanda dari penderita penyakit epilepsi. Sebagai orang yang awam dengan penyakit epilepsi atau ayan, pastilah hal ini terlihat menakutkan.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya, apa sih penyakit epilepsi ini? Epilepsi merupakan suatu gangguan sistem persarafan sentral. Di mana aktivitas dari otak bekerja menjadi abnormal. Gangguan ini dapat menyebabkan kejang atau periode di mana seseorang mengalami perilaku abnormal, sensasi abnormal, dan terkadang hilangnya kesadaran.
Tak hanya tanda-tanda di atas saja yang menunjukkan orang sedang menderita epilepsi atau tidak. Terdapat tanda dan gejala dari kejang yang bervariasi. Sebagian orang dengan penyakit epilepsi bisa saja hanya menunjukkan tatapan kosong selama beberapa detik saat mengalami kejang. Namun beberapa orang lainnya dapat mengalami kaki atau tangan yang menyentak.
Umumnya, seseorang didiagnosis sedang mengalami penyakit epilepsi apabila telah mengalami setidaknya dua kali kejang yang tidak diprovokasi. Seiring dengan bertambahnya usia, anak dengan epilepsi dapat tidak menunjukkan gejalanya lagi.
Berikut beberapa hal terkait penyakit epilepsi seperti penyebab, gejala, dan cara mengatasinya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/3/2019).
Penyebab Penyakit Epilepsi
Dikutip dari Klikdokter, mengatakan bahwa sekitar separuh populasi pasien dengan epilepsi umumnya penyebab yang mendasari tidak dapat teridentifikasi. Pada separuh lainnya, kondisi ini diduga berkaitan dengan berbagai faktor, seperti:
1. Usia
Waktu kejadian dari epilepsi lebih sering terjadi pada usia kanak-kanak dan lanjut usia. Namun kondisi ini dapat timbul pada usia berapa pun.
2. Genetik
Pada sebagian besar orang, genetik hanyalah sebagian dari penyebab epilepsi. Adanya gen tertentu dapat membuat seseorang sensitif terhadap kondisi lingkungan yang dapat mencetuskan timbulnya kejang. 3. Trauma Kepala
Trauma kepala sebagai akibat dari kecelakaan kendaraan bermotor atau cedera lainnya dapat menyebabkan epilepsi.
4. Gangguan pada Otak
Gangguan pada otak akan menyebabkan terjadinya kerusakan otak, seperti tumor otak atau stroke, dapat menyebabkan terjadinya epilepsi. Stroke sendiri merupakan penyebab utama epilepsi pada orang dewasa di atas usia 35 tahun.
5. Gangguan Saat Kehamilan
Sebelum persalinan, janin sensitif terhadap kerusakan otak yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti infeksi dari ibu, nutrisi yang kurang baik, atau kekurangan oksigen. Ya, kerusakan otak tersebut dapat menyebabkan terjadinya penyakit epilepsi.
Lima poin di atas merupakan beberapa faktor penyebab dari muncul penyakit epilepsi yang paling sering muncul. Namun ada faktor lainnya yang menjadi penyebab penyakit ini seperti adanya infeksi pada otak, demensia, cedera kepala, dan riwayat keluarga.
Advertisement
Gejala Penyakit Epilepsi
Epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal pada otak, kejang yang timbul dapat memengaruhi proses koordinasi pada otak. Tanda dan gejala kejang dapat mencangkup:
- Kebingungan yang sementara
- Tatapan kosong
- Gerakan kelojotan yang tidak terkendali pada tangan dan kaki
- Hilangnya kesadaran
- Gejala psikologis seperti rasa takut, ansietas, dan deja vu.
Cara Mencegah Penyakit Epilepsi
Sebagian dari penyakit epilepsi tidak diketahui penyebab yang mendasarinya, maka belum terdapat metode pencegahan yang terbukti efektif untuk sepenuhnya mencegah terjadinya penyakit ini.
Namun dari beberapa faktor penyebab yang telah diketahui, kamu bisa mencegahnya terlebih dahulu penyebab yang mendasarinya. Misalnya saja cedera kepala, kamu bisa mencegahnya dengan menggunakan helm saat mengendarai sepeda ataupun motor.
Sedangkan untuk stroke, kamu bisa mencegahnya dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi gizi yang seimbang, menghindari merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Advertisement
Penanganan Epilepsi di Rumah
Dilansir dari Boldsky, ini beberapa pengobatan rumah yang dapat membantu kamu untuk menangani penyakit epilepsi.
1. Air Kelapa
Kamu bisa minum air kelapa dan pastikan terhidrasi sepanjang hari sehingga terhindar dari kejang. Air kelapa merupakan obat terbaik untuk mengobati dehidrasi.
2. Susu
Kalsium adalah elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga fungsi normal dari otot, konduksi saraf dan pembekuan darah. Meminum susu merupakan salah satu solusi rumah terbaik untuk epilepsi.
3. Bawang Putih
Ini merupakan obat rumah yang sangat efektif dalam mengobati epilepsi. Caranya yaitu cukup dengan didihkan air, susu, dan campur dengan satu siung bawang putih yang telah dimemarkan. Kemudian minum ramuan tersebut setiap hari untuk mengurangi kejang.
4. Garam Epsom
Memiliki magnesium yang dapat mengontrol impuls listrik yang keluar dari otak. Magnesium juga mengurangi risiko kejang yang disebabkan karena epilepsi.
5. Cairan
Saat kadar natrium melambat, sel-sel otak membengkak akibat kenaikan air, sehingga menyebabkan kejang. Oleh karena itu, kamu butuh banyak cairan yang sehat seperti jus buah dan air.