Liputan6.com, Jakarta Hingga kini, pengobatan glaukoma masih banyak terfokus pada obat tetes mata. Di sisi lain, para ahli menilai, laser lah yang seharusnya menjadi metode utama untuk mengobati penyakit mata tersebut.
Glaukoma merupakan penyakit mata yang menyebabkan rusaknya saraf optik mata. Kondisi ini sering menyerang usia lanjut.
Baca Juga
Dalam studi terbaru yang diterbitkan di Lancet, para ahli mengemukakan teknik laser yang dikenal dengan selective laser trabeculoplasty atau SLT bisa menggantikan obat konvensional.
Advertisement
"Studi ini telah mengungkapkan bahwa SLT tidak hanya lebih efektif dan lebih aman, tetapi juga telah menghemat 1,5 juta pound sterling setahun dalam mengatasi kondisi tersebut," ujar peneliti, seperti dimuat Guardian.
Salah satu penulis laporan, Gus Gazzard, yang berbasis di Rumah Sakit Mata Moorfields di London mengatakan, perawatan laser untuk menangani glaukoma lebih sederhana, aman, dan bebas rasa sakit.
Saksikan juga video berikut ini:
Efek Samping
Meski terbilang aman, tapi karena penderitanya banyak memiliki faktor usia, maka risiko katarak di kemudian hari bisa terjadi, serta penurunan denyut nadi dan kelelahan.
Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di dunia. Di Indonesia, Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak.
Jumlah penderita glaukoma terus meningkat tanpa banyak masyarakat ketahui. Oleh karena itu glaukoma kerap disebut sebagai si pencuri penglihatan. Data dari Riskedas 2007 menunjukkan prevalensi penderita Glaukoma di Indonesia adalah 4,6 per 1000 penduduk.
Advertisement