Liputan6.com, Jakarta Fungsi pembalut dan tampon sebenarnya sama. Menyerap darah haid atau menstruasi, sekaligus menjaga kebersihan daerah kewanitaan.
Penggunaan tampon di banyak negara, biasanya lebih populer pada wanita muda sampai yang berusia 41. Selebihnya, lebih nyaman dengan pembalut.
Baca Juga
Sementara di Indonesia, belum banyak penelitian yang membahas tentang penggunaan pembalut dan tampon saat haid. Meski demikian, produk yang paling banyak beredar adalah pembalut.
Advertisement
Walaupun lebih banyak digunakan di seluruh dunia, tampon ternyata sering dilaporkan memiliki beberapa efek samping yang tidak diharapkan, seperti terjadinya peningkatan infeksi saluran kemih. Selain itu, beberapa wanita tercatat mengalami reaksi syok setelah penggunaan tampon karena bahan yang terkandung di dalam tampon.
Kasus yang dilaporkan soal penggunaan pembalut maupun tampon biasanya berkaitan dengan alergi dari produk tersebut. Alergi yang ditimbulkan dari pembalut dan tampon dapat berbeda pada setiap orang, karena setiap individu memiliki karakteristik tertentu terhadap bahan atau kandungan yang bisa menimbulkan alergi.
Tetapi alergi yang terjadi umumnya bersifat lokal atau di daerah tertentu di sekitar organ kewanitaan. Pada alergi pembalut, keluhan muncul di daerah vulva atau permukaan luar vagina, sedangkan tampon dapat menyebabkan reaksi alergi di area dalam vagina.
Â
Gejala Alergi Pembalut dan Tampon
Dari penelitian, alergi yang ditimbulkan dari pembalut dan tampon biasanya berkaitan dengan bahan dari pembalut dan tampon tersebut. Alat perekat yang ada pada pembalut dan tampon, yang bersentuhan dengan kulit, juga dapat menimbulkan alergi.
Beberapa gejala alergi pembalut dan tampon adalah:
- Gatal di sekitar organ kewanitaan yang dapat menjalar sampai ke daerah sekeliling anus.
- Adanya kemerahan dan peradangan.
- Dapat keluar cairan yang agak keruh dan berbau tidak sedap.
- Dapat terasa nyeri yang terkadang disertai perasaan terbakar atau tidak nyaman.
- Dapat disertai dengan gejala sistemik berupa pusing dan lemas.
Setiap gejala yang ditimbulkan harus disertai dengan riwayat yang jelas. Hal ini dikarenakan peradangan atau keluhan pada organ kewanitaan dapat juga ditimbulkan oleh adanya infeksi.
Infeksi bisa terjadi jika organ kewanitaan tidak terjaga kebersihannya saat menstruasi, atau dapat juga berkaitan dengan adanya penyakit lain yang diderita.
Â
Advertisement
Penanganan Alergi Pembalut dan Tampon
Alergi yang ditimbulkan dari pembalut dan tampon disebut sebagai dermatitis kontak, di mana reaksi alergi dapat hilang jika sudah dijauhkan dan dihindarkan dari pencetus alerginya.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengobati alergi akibat pembalut dan tampon adalah:
- Membersihkan dan mengompres dengan air hangat di daerah sekitar kewanitaan yang mengalami peradangan.
- Hindari menggunakan salep atau cairan pembersih yang tidak diketahui secara medis dapat bermanfaat, karena dapat memperberat keluhan peradangan yang ditimbulkan.
- Jika keluhan yang Anda rasakan tidak dapat tertangani dengan baik, hendaknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk dapat menentukan dan melakukan penanganan yang tepat.
Untuk menghindari alergi pembalut dan tampon, Anda harus selalu mencuci tangan dengan bersih jika akan menyentuh daerah kewanitaan, atau saat akan menggunakan pembalut atau tampon.
Penulis :Â dr. Dina Kusumawardhani / Klik Dokter