Liputan6.com, Jakarta Dalam keadaan tidur, tubuh manusia akan tetap bekerja. Mereka mempercepat perbaikan sel dan pertumbuhan sel-sel otak. Tidak hanya itu, badan kita ternyata juga tetap bisa membakar kalori meski dalam keadaan beristirahat.
"Walaupun tubuh tidak membakar kalori dengan jumlah yang sama seperti Anda bergerak, tetapi itu jauh dari nol," kata pendiri laman kualitas tidur Tuck.com, Bill Fish seperti dilansir dari Reader's Digest pada Minggu (17/3/2019).
Baca Juga
Banyaknya kalori yang terbakar pun juga tidak bisa disamakan satu orang dengan yang lain. Nutrition coach Cathy Posey mengatakan, hal ini tergantung dari berat badan, suhu tubuh, serta durasi tidur Anda.
Advertisement
"Rata-rata, orang membakar sekitar 42 kalori dalam satu jam, setiap pon berat badan saat mereka tidur," kata Posey. Untuk perhitungannya, Anda bisa mengkalikan berat badan dalam pon dengan 0,42. Kemudian kalikan angka yang didapat dengan durasi tidur.
Posey mengatakan, jika Anda memiliki 155 pon dan tidur selama delapan jam, kalori yang terbakar sekitar 520. Jumlah ini sama dengan melakukan jogging selama satu jam.
Simak juga video menarik berikut ini:
Tidak untuk menggantikan olahraga
Namun, jangan kira tidur bisa menggantikan olahraga. Lagipula, jika tubuh bisa membakar kalori saat tidur dengan jumlah yang banyak, bayangkan jika Anda tetap aktif bergerak.
Selain itu, lebih banyak kalori juga bisa terbakar jika Anda tidur di suhu yang lebih dingin. Menurut pakar tidur Terry Cralle, pendingin atau baju yang tidak panas bisa meningkatkan metabolisme dan membantu penurunan berat badan.
Posey menambahkan, Anda juga bisa membakar kalori lebih banyak saat tidur dengan mengonsumsi makanan yang lebih ringan di malam hari. Tidak lupa, dia merekomendasikan agar seseorang untuk tetap berolahraga secara teratur agar pembakaran kalori berada di tingkat yang optimal.
Tidur lebih banyak sendiri tidak akan membantu membakar kalori. Selain karena pembakaran yang didapat tidak sebanyak saat bergerak, Anda juga berisiko mengalami masalah kesehatan seperti stroke, diabetes, dan juga kondisi lainnya.
Advertisement