Liputan6.com, Jakarta Gawai atau gadget begitu lekat pada kehidupan masyarakat modern berbagai usia, termasuk anak-anak. Namun, orangtua tetap perlu memantau penggunaan gadget pada anak. Simak pengalaman Mommy Nazmi Gifari dari Babyologist berikut ini.
Melihat anak kecil yang duduk manis sambil memainkan gadget adalah pemandangan biasa di era digital ini. Namun, pada dasarnya screen time untuk anak (khususnya balita di bawah 2 tahun) tidak direkomendasikan oleh ahli kesehatan karena efek jangka panjang yang akan timbul cukup membahayakan, mulai dari terganggunya fungsi pengelihatan, anak menjadi anti sosial karena terlalu sibuk dengan gadget sehingga malas bermain di luar, terpapar konten kekerasan dan pornografi tanpa disadari melalui sisipan dalam game maupun video yang ia saksikan, dan anak pun memiliki kecenderungan untuk mengikuti apa yang ia lihat.
Jadi jangan merasa heran jika tiba-tiba anak mengeluarkan kata-kata kasar padahal Anda tidak pernah mengajarinya atau menjadi sering memukul karena pada dasarnya apa yang ia lihat dan dengar akan mudah sekali ia praktekan di kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Awalnya hal ini dapat dikontrol oleh orang tua, namun saat anak mulai memperlihatkan reaksi tantrum saat tidak diberi gadget atau saat kuota habis, hal ini lah yang menjadi tanda jika anak sudah mulai kecanduan gadget.
Lalu bagaimana caranya agar anak tidak kecanduan gadget?
Hal ini bukan perkara yang mudah, namun dengan usaha dan konsisten dalam melakukannya, anak perlahan bisa mulai menggunakan gadget dengan lebih bijaksana. Berikut tipsnya:
1. Berikan contoh
Anak adalah peniru ulung, jika orang tuanya konsisten untuk tidak memainkan gadget saat bermain bersamanya atau saat makan bersama, maka anak pun akan meniru kebiasaan baik ini dan dapat menjadikan waktu bersama keluarga lebih berkualitas.
2. Ajak anak bermain
Saat mengajak anak bermain, luangkan 100% waktu dan perhatian Anda dengannya tanpa terganggu gadget atau acara lain. Walaupun waktu bermain hanya 30 menit, namun waktu tersebut menjadi lebih berkualitas dibandingkan mengajak anak bermain selama 2 jam namun Anda sibuk dengan kegiatan lain atau gadget.
3. Perjanjian
Buat perjanjian dengan anak bahwa ia bisa menggunakan gadget pada jam tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya saat ia pulang sekolah bebas memainkan gadget selama 1 jam. Jangan lupa untuk mengingatkan anak 10 menit sebelum waktu bermain gadget-nya habis agar ia dapat mempersiapkan diri dan terhindar dari tantrum karena gadget yang diambil secara tiba-tiba.
4. Berikan pengertian
Jelaskan mengapa Anda membatasi waktu bermain gadget pada anak, gunakan bahasa yang ringan agar anak mudah menerimanya.
5. Bacakan buku
Anda dapat membacakan buku cerita atau dongeng saat anak terlihat bosan. Gunakan buku dengan gambar yang menarik dan biarkan anak membalikan halaman buku saat Anda selesai membaca satu halaman.
6. Libatkan anak dalam setiap kegiatan
Daripada memberikan anak gadget saat Anda sibuk memasak atau membereskan rumah dengan harapan anak tidak mengganggu pekerjaan Anda, sebaiknya mulai libatkan ia dalam pekerjaan tersebut. Saat Anda memasak, berikan ia beberapa sayuran dan pisau mainan sambil berpura-pura bahwa ia adalah chef terkenal. Hal ini akan menjadi pengalaman baru dan menyenangkan untuk si Kecil.
7. Kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik
Ajak anak bermain di taman, berlari-lari kecil sambil bermain petak umpet bersama saudara atau teman-teman sebayanya. Hal ini akan sangat menarik dan juga bisa membuat ia lebih sehat karena aktivitas fisik sangat besar manfaatnya pada masa pertumbuhan.
8. Dampingi Anak Saat Bermain Gadget
Gadget tentu memiliki manfaat positif juga untuk si Kecil jika digunakan dengan porsi yang tepat dan bijak dalam mengatur waktunya. Maka dari itu, dampingi ia saat bermain gadget agar Anda lebih mudah memfilter apa yang si Kecil saksikan.
9. Instal Game Edukasi
Saat waktu bermain gadget-nya tiba, hindari game dengan konten kekerasan. Anda dapat mengarahkan anak untuk bermain game edukasi seperti puzzle, menyusun kata, menghitung benda, dan lain sebagainya Agar kecerdasan anak dapat terasah dengan baik saat bermain game.
Semoga bermanfaat.