Liputan6.com, Jakarta Ada kebutuhan mendesak untuk korban dan pengungsi banjir bandang Sentani, Papua. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, kebutuhan mendesak dari makanan siap saji sampai peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur.
Baca Juga
Advertisement
"Kebutuhan mendesak saat ini meliputi makanan siap saji, selimut, air bersih, hygiene kit (obat-obatan), pakaian, terpal, peralatan memasak, matras, dan makanan tambahan gizi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis ditulis Selasa, (19/3/2019)Â
Sejumlah alat berat juga dibutuhkan untuk membantu evakuasi korban.
Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2019 menyebabkan rumah rusak berat 350 unit dan rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani sebanyak 211 unit.
Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit.
Hingga Senin, 18 Maret 2019 pukul 15.00 Wib, data BNPB mencatat, jumlah korban banjir bandang Sentani sebanyak 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Kerahkan ambulans dan mobil jenazah
Sutopo melanjutkan, tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
"Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah mengerahkan 60 ambulans dan mobil jenazah untuk mengangkut korban banjir bandang," tambahnya.
Pendirian dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi juga sudah dilakukan. Pos kesehatan untuk pelayanan medis didirikan.
Terkait dengan penanganan pascabanjir, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan BNPB segera mengevakuasi korban bencana banjir bandang.
Evakuasi bertujuan menghindari bertambahnya jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka. Jokowi pun memerintahkan penghijauan dan penanaman kembali hutan di hulu sungai yang bermuara di Danau Sentani.
Advertisement