Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi sayuran setiap hari memang sudah jelas bermanfaat bagi tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak mengonsumsi sayuran, maka semakin besar kemampuan tubuh kita untuk menangkal berbagai penyakit.
Dengan mengonsumsi sayuran tidak hanya akan membuat kamu lebih sehat, vitamin yang ada pada sayuran seperti vitamin A,B,C dan K serta mineral akan membuat kulit menjadi lebih bersih, mata yang cerah yang tentunya membuat kamu tampak segar dan awet muda.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan oleh British Journal of Health Psychology mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan kepada 405 partisipan selama 13 hari menunjukkan dengan mengonsumi banyak jenis sayuran dan buah membuat penikmatnya semakin bahagia.
Meskipun sayuran kaya sudah terbukti baik untuk tubuh, kamu tetap perlu berhati-hati karena ada beberapa jenis sayuran yang tidak boleh dipanaskan. Kebiasaan menghangatkan sayuran tentunya sudah sering dilakukan. Selain karena alasan efektif dan efisien, beberapa orang menghangatkan makanan untuk menggugah selera makan, rasanya makanan kurang nikmat jika sudah dingin.
Rupanya, beberapa jenis sayuran di antaranya justru berkurang kandungan vitaminnya jika dipanaskan dan akan berbahaya jika dikonsumsi oleh tubuh. Jenis sayuran apa sajakah itu? Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber jenis sayuran yang tidak boleh dipanaskan. Selasa (19/3/2019)
1. Kentang
Kentang merupakan jenis sayuran yang kaya akan gizi. Kentang mengandung sejumlah vitamin dari A, B-kompleks, C, asam folat, mineral, protein, karbohidrat, karotenoid, dan polifenol. Rasa yang enak dari sayuran serta cara pengolahannya yang mudah membuat jenis sayuran yang satu ini banyak diminati oleh banyak orang.
Tetapi rupanya kentang jika dipanaskan lebih dari satu kali akan kehilangan gizi yang terkandung di dalamnya. Akan ada kontaminan atau bakteri yang tumbuh di dalam kentang tersebut yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Oleh karena itu, makanlah kentang selagi hangat, kemudian jangan simpan kentang dalam waktu yang lama. Kentang yang dibiarkan dingin pada suhu kamar, berpeluang munculnya pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Memanaskan kembali kentang seringkali tidak benar-benar membunuh bakteri tersebut.
Nah, jika kamu mengonsumsi kentang yang sudah tercemar bakteri tersebut, dikhawatirkan kamu bisa mengidap penyakit botulisme. Gejala yang akan tumbuh pada penyakit ini adalah tubuh terasa lemah, pandangan kabur, dan sulit bicara.
Botulisme juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan kalengan rendah asam yang tidak dikemas dengan baik, baik itu sayuran, buah-buahan, maupun ikan dan daging. Bakteri C. botulinum tersebut dapat mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan kelumpuhan.
Jadi sebaiknya simpan kentang dalam pendingin dan jangan membiarkannya begitu saja di ruangan terbuka.
Advertisement
2. Bayam
Jenis sayuran hijau ini, mengandung banyak nutrisi termasuk vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Vitamin yang banyak terdapat pada bayam yaitu vitamin A, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, dan vitamin E. Sedangkan mineral-mineral utama yang dimiliki bayam adalah magnesium, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan sodium.
Sayangnya, jika kamu sudah mengolah bayam menjadi sayur, bayam tersebut harus segera dikonsumsi. Pasalnya, jika bayam dipanaskan, kandungan nitrat di dalamnya akan berubah jadi nitrit dan bisa membuat bayam bersifat karsinogenik untuk tubuh. Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker.
Dewan Informasi Pangan Eropa sebelumnya mengingatkan bahwa memanaskan kembali bayam tidak baik untuk kesehatan. Karena banyaknya pro dan kontra terkait memanaskan bayam, ada baiknya untuk dihindari sebagai antisipasi.
Memanaskan kembali sayuran juga bisa mengurangi kandungan vitamin jika dibandingkan dengan sayuran mentah yang tidak dimasak.
3. Seledri
Meskipun jenis sayuran ini jarang sekali dimanfaatkan sebagai bahan utama sebuah masakan, atau bahkan mungkin tidak ada. Sebenarnya, sayuran yang berperan sebagai penyedap rasa masakan ini, memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan yaitu sebagai penurun kolesterol dan hipertensi.
Tidak hanya dapat memperkuat aroma dan rasa masakan, daun dan batang seledri juga punya banyak manfaat bagi kesehatan.
Sayangnya, sama seperti bayam, kandungan nitrat dalam seledri akan berubah menjadi nitrit yang bersifat karsinogenik bila dipanaskan kembali. Ketika terlalu banyak nitrit masuk ke dalam tubuh, itu meningkatkan risiko methemoglobinemia. Parahnya bisa menyebabkan komplikasi kejang atau bahkan kematian. Jadi, pastikan untuk tidak menghangkatkan seledri ya!
Kamu bisa memisahkan daun seledri dalam olahan masakanmu, sehingga tidak bahaya jika kamu ingin menghangkatkan kembali masakanmu.
Advertisement
4. Brokoli
Jenis sayuran hijau dengan bentuk kribo ini memang kurang disukai oleh beberapa orang, meskipun terbilang cukup banyak manfaatnya. Berdasarkan sebuah penelitian, brokoli dapat berperan sebagai anti karsinogen, antiviral, antibakterial, sulforaphane yang dapat mengurangi peradangan sendi.
Dengan rutin mengonsumsi brokoli mampu untuk mengurangi risiko osteoporosis. Kandungan kalsium dan vitamin K yang ada dalam brokoli dapat membantu tulang kamu tetap terjaga.
Untuk kamu yang sedang diet, brokoli juga menjadi predikat makanan terbaik untuk diet. Brokoli yang mengandung vitamin A, B, C, D dan vitamin K, kalsium dan zat besi, yang sangat diperlukan oleh tubuh sudah tidak perlu dipertanyakan lagi khasiatnya.
Namun, sama seperti bayam dan seledri, brokoli mengandung nitrat yang jika dipanaskan kembali setelah memasaknya justru membahayakan kesehatan bahkan dapat memicu kanker.
Brokoli mengandung zat besi tinggi yang ketika dipanaskan kembali bisa teroksidasi dan menghasilkan radikal bebas berbahaya. Radikal bebas berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan banyak penyakit, termasuk gangguan reproduksi dan kanker.
Nah, di atas adalah 4 jenis sayuran yang tidak perlu kamu hangatkan. Masaklah dalam kadar yang kiranya cukup, sehingga tidak perlu kamu panaskan kembali. Memakan selagi hangat tentunya lebih nikmat bukan?