Liputan6.com, Jakarta Sering lelah, pusing dan sulit berkonsentrasi bisa jadi merupakan gejala kurangan darah. Atau sebuah penyakit yang dikenal dengan sebutan Anemia. Hal ini terjadi karena kondisi jumlah sel darah merah lebih rendah dari normal.Â
Baca Juga
Nilai normal sel darah merah atau yang disebut dengan Hemoglobin ini pada wanita rata-rata 12-14g/dl. Sedang pada laki-laki 13-17g/dl. Apabila jumlah Hemoglobin ini berkurang pada tubuh maka akan menyebabkan aliran oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh ini berkurang.
Advertisement
Hal inilah yang nantinya menyebabkan organ-organ pada tubuh tidak berkerja tidak sebagaimana mestinya.
Kekurangan darah adalah penyakit yang seringkali tidak disadari karena gejala penyakitnya seperti penyakit ringan yang sering terjadi pada tubuh. Apabila ini disadari tentu akan cepat dalam penyembuhannya
Salah satu hal yang bias dilakukan untuk mencegah kekurangan darah adalah dengan mengaturasupan makanan agar asupan zat besi terpenuhi. Selain itu, melengkapi kebutuhan zat besi juga bisadilakukan dengan mengonsumsi suplemen zat besi seperti SANGOBION Vita-Tonik.
SANGOBION Vita-Tonik diformulasikan dengan kandungan yang penting untuk kesehatan darah seperti sediaan zat besi Ferrazone yang memiliki penyerapan baik di dalam tubuh, vitamin B kompleks, dan mineral lainnya. Dengan mengonsumsi SANGOBION Vita-Tonik dua sendok makan per hari, dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian Anda dan seluruh anggota keluarga.Â
Gejala Kurang Darah Yang Sering Terjadi :
1. Mudah Lelah
Gejala kurang darah adalah mudah dan sering kelelahan. Ini menjadi hal yang paling umum terjadi apabila tubuh mengalami gejala kurang darah.
Karena sel darah merah tidak bisa menyalurkan darah ke seluruh tubuh secara maksimal, namun kekurangan darah tidak bisa hanya dipastikan dengan mudah lelah, karena kelelahan bisa terjadi karena banyak faktor.
2. Sulit Berkonsentrasi
Agar berfungsi dengan baik, seluruh organ pada tubuh manusia membutuhkan asupan oksigen. Hal ini dilakukan oleh sel darah untuk mengalirkan oksigen pada tubuh.
Apabila oksigen yang yang dibutuhkan pada tubuh berkurang, dapat mengakibatkan kinerja otak berkurang yang dapat mengganggu proses berfikir dan berkonsentrasi
3. Pusing
Selain kelelahan, pusing tejadi pada orang yang mengalami gejala kurang darah. Karena menurunnya jumlah sel darah yang ada, mengakibatkan jumlah oksigen yang mengalir pada tubuh berkurang dan mengganggu fungsi organ-organ tubuh.
Hal yang dirasakan ketika pusing adalah perasaan limbung, seakan mau pingsan dan berkurangnya keseimbangan.
4. Kulit Pucat
Ketika tubuh tidak mendapatkan konsumsi oksigen yang cukup, dapat menyebabkan kulit pada tubuh berubah menjadi pucat, kulit yang sering terdampak tidak hanya pada wajah.
Namun seluruh tubuh, namun sering terjadi pada tangan, kelopak mata bagian bawah dan lidah.
5. Detak Jantung Tidak Teratur dan Sesak Nafas
Detak jantung nomal pada manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali permenit, namun yang terjadi pada seseorang yang sering berolahlaga atau atlit pada umumnya berdenyut sekitar 40 kali permenit.
Namun para ahli beranggapan bahwa denyut nadi standar harus diubah menjadi 50-70 kali permenit.
Pada seseorang yang mengalami anemia denyut nadi menjadi berfariasi karene suplai oksigen pada tubuh tidak maksimal dan juga dapat menimbulkan sesak nafas.
Advertisement
Penyebab Kurang Darah
Suatu penyakit terjadi karena suatu sebab. Penyebab inilah yang harus kita kenali agar gejala kurang darah dapat diobati dengan tepat dan tidak berulang kembali. Penyebab gejala kurang darah terdiri dari tiga alasan, yaitu :
1. Anemia karena sel darah merah rusak
2. Anemia karena kehilangan darah (pendarahan)
3. Anemia karena produksi sel darah merah menurun
Cara Mengobati Kurang Darah
Ada berbagai cara pengobatan kurang darah, cara pengobatan ditentukan pada jenis, penyebab dan tingkat kerusakan kondisinya.
Pengobatan yang sering dilakukan ketika mengalami gejala kurang darah pada umumnya adalah mengubah pola makan apabila kurang darah masih pada kondisi yang belum parah, namun pengobatan serius dilakukan apabila kekurangan darah telah kronis.
Berikut cara pengobatan untuk mengobati kekurangan darah :
1. Mengubah Pola Makan dan Konsumsi Obat
Kekurangan vitamin dan zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan timbulnya kurang darah atau anemia. Bisa jadi kondisi ini akibat dari diet buruk atau penyakit maupun kondisi tertentu.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kadar vitamin atau zat besi tersebut di dalam tubuh, maka si penderita harus mengubah pola dietnya dan sekaligus mengonsumsi suplemen tambahan vitamin atau zat besi.
Suplemen vitamin yang umum dikonsumsi untuk penderita kurang darah adalah vitamin B12 dan asam folat (folat). Vitamin C juga diperlukan untuk membantu tubuh memaksimalkan penyerapan zat besi.
Umumnya dokter akan menyarankan untuk makan lebih banyak sumber zat besi dari daging merah seperti daging sapi atau hati sapi daripada sumber zat besi dari sayuran.
Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan hemoglobin. Itulah mengapa ketika mengalami kurang darah hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan asupan zat besi.Â
Zat besi pada tubuh kita lebih mudah menyerap zat besi dari sumber hewani daripada nabati atau sayuran.
2. Transfusi Darah
Transfusi darah adalah prosedur umum yang aman dan digunakan untuk penderita anemia berat.
Pada prosedur ini darah diberikan kepada penderita anemia melalui jalur intravena (IV) di salah satu pembuluh darah.
Transfusi darah ini membutuhkan pencocokan yang ekstra hati-hati antara darah yang disumbangkan dengan darah si penerima atau penderita anemia.
3. Operasi atau Pembedahan
Apabila mengalami perdarahan serius yang menyebabkan kurang darah, pembedahan mungkin diperlukan.
Seperti pada kasus penyakit kanker usus besar atau sakit maag, dimana kedua penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya kekurangan darah terlebih jika penyakitnya sudah parah. Untuk itulah perlu dilakukan tindakan operasi atau pembedahan.
Dalam tubuh kita terdapat organ kecil yang terletak tepat di bawah tulang rusuk sebelah kiri ini sangat sensitif dan mudah mengalami kerusakan. Jika limpa membengkak, salah satu dari akibat yang akan dirasakan penderitanya yaitu dapat mengalami anemia.
Oleh karena itu, pada kasus yang serius ini dibutuhkan pembedahan atau operasi pengangkatan limpa atau disebut dengan splenektomi.
Advertisement