Sukses

Penyakit OCD adalah Gangguan Mental, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Penyakit OCD merupakan gangguan mental yang jarang disadari.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit OCD (obsessive compulsive disorder) adalah kelainan prikologis yang mengidap manusia, di mana penyakit ini akan menyebabkan seseorang memiliki perilaku yang bersifat kompulsif dan memiliki sifat negatif yang membuat penderita merasa gelisah, takut, dan khawatir atau obsessive. Gangguan perilaku kronis ini menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kontrol atas pikiran-pikiran obsesifnya dan perilakunya yang kompulsif atau berulang-ulang.

Orang yang mengalami penyakit OCD akan terus melakukan tindakan yang ia ingini hingga terpenuhi dan jarang merasa puas. Penderita penyakit OCD juga akan sering merasa takut yang berlebihan, dan muncul secara terus menerus, hingga menyebabkan dia terobsesi pada sesuatu dan melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang sebagai respon untuk mengatasi ketakutannya.

Penderita penyakit OCD biasanya menghindari penyebab obsesi mereka. Sebagian besar penderita dewasa bahkan menyadari bahwa aktivitas yang mereka lakukan tidak masuk akal. Namun, mereka tidak bisa menghentikannya. Gejala bisa datang dan pergi, serta mereda atau memburuk seiring waktu.

Penyakit OCD yang dibiarkan akan mengganggu orang lain bahkan diri sendiri. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda mengetahui apa saja gejala penyakit OCD hingga cara pengobatan yang tepat untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan penyakit OCD. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/3/2019) seputar penyakit OCD.

2 dari 5 halaman

Gejala Penyakit OCD

Berikut ini beberapa gejala penyakit OCD yang sering terjadi kepada orang yang telah mengidapnya.

1. Melakukan kegiatan yang sama terus menerus

Penyakit OCD membuat penderitanya merasa takut dan selalu melakukan sebuah tindakan secara terus menerus. Hal ini ia lakukan untuk memenuhi rasa kecemasannya terhadap suatu hal. Contohnya mengecek berulang kali kepada barang yang berbahaya seperti mematikan kompor, menutup pintu rumah, mengecek kendaraan dan lain sebagainya.

2. Mengatur semuanya secara runtut

Ketika melihat sesuatu itu tidak pada mestinya, orang yang mengidap penyakit OCD akan merasa gelisah dan langsung menata barang tersebut agar sesuai dengan keinginannya. Contohnya jika Anda tidak suka orang lain membuat meja anda berantakan, mengurutkan warna sesuai dengan gradasi yang cocok menurut anda, hingga mengurutkan benda dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya.

3. Munculnya pikiran buruk

Penyakit OCD akan membuat Anda selalu berfikiran buruk atau negatif terhadap hal-hal yang mungkin dianggap sepele oleh orang lain. Contohnya saja selalu cuci tangan walaupun tidak melakukan kegiatan apapun agar terhindar dari kuman, cemas dengan tindakan orang lain yang berlebihan, dan lain sebagainya. Pikiran negatif ini akan semakin memburuk dan dapat menghambat aktivitas sehari-hari Anda.

3 dari 5 halaman

Cara Mendiagnosis Penyakit OCD

Jika anda mengalami gejala-gejala di atas, alangkah baiknya jika untuk pergi ke dokter spesiali untuk mendiagnosis penyakit OCD. Hal ini agar Anda terhindar dari penyakit OCD yang bisa membahayakan dan merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mendiagnosis penyakit OCD adalah:

1. Melakukan pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik dan psikis hingga tes laboratorium unruk menyingkirkan penyakit-penyakit lain yang memungkinkan menyebabkan gejala penyakit OCD.

2. Melakukan tes psikologis. Dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan tes psikologis untuk mengetahui keadaan mental yang sedang Anda alami. Beberapa pertanyaan akan diberikan kepada Anda tentang perilaku, gejala, hingga perasaan yang sering muncul. Selain melakukan tes kepada diri Anda, dokter mungkin juga akan menanyakan keadaan Anda kepada orang-orang terdekat.

4 dari 5 halaman

Penyebab Penyakit OCD

Berbagai macam masalah dapat menyebabkan penyakit OCD. Namun secara pasti penyakit ini melum diketahui apa penyebabnya. Namun resiko utama yang menyebabkan penyakit OCD adalah faktor keturunan atau gen. Jika ada keluarga yang pernah atau mengidap penyakit OCD, kemungkinan besar untuk Anda terkena penyakit ini juga semakin besar. Namun penyebab ini masih belum sepenuhnya diteliti dan membutuhkan pengamatan lebih lanjut lagi.

Selain dari gen atau keturunan, penyakit OCD juga dapat terjadi karena faktor kejadian yang menyebabkan seseorang mengalami trauma, sehingga ia takut jika kejadian tersebut terulang kembali. Seperti contohnya seseorang yang pernah mengalami tindak kekerasan mungkin akan merasa was-was di manapun ia berada meskipun berada. Faktor stres juga dapat membuat penyakit OCD akan semakin memburuk.

Penyebab lain yang juga sering membuat orang mengidap penyakit OCD adalah faktor lingkungan hingga tempat kerja. Ketika Anda dituntut untuk selalu perfeksionis dalam semua tindakan, disiplin yang tinggi, dan sangat teliti, bisa saja membuat anda tertekan jika tidak dapat melakukan itu semua.

5 dari 5 halaman

Cara Pengobatan OCD

Setelah mengetahui gejala-gejala penyakit OCD hingga Anda terdiagnosis dengan penyakit ini, sebaiknya segeralah untuk menemui dokter spesialis. Dokter mungkin akan melakukan beberapa pengobatan yang dapat menurunkan tingkat kecemasan atau tingkat obsessive yang anda alami. Beberapa pengobatan OCD dapat Anda lakukan antara lain:

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi ini akan membuat Anda yang memiliki pikiran negatif akan lebih berkurang. Terapi kognitif akan membantu anda menemukan kebiasaan bawah sadar yang menyebabkan pikiran negatif itu terjadi.

2. Pemberian obat

Dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengontrol pikiran obsessive Anda. Obat berjenis anti depresan atau obat pengurang rasa stress seperti Clomipramine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Paroxetine, dan Sertraline.

Itulah beberap informasi mengenai penyakit OCD dari gejala hingga cara pengobatannya. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat penyakit OCD akan membahayakan diri sendiri bahkan orang lain yang ada di sekitar Anda.