Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

6 Efek Tidak Biasa Ini Bisa Terjadi Setelah Orgasme

Bagi beberapa orang, orgasme juga bisa membuat mereka menangis. Yang lainnya merasa kaki bergetar setelah mencapai klimaks. Apa yang terjadi?

Liputan6.com, Jakarta Orgasme bisa dianggap sebuah pencapaian dalam sebuah hubungan seks. Bagi banyak orang proses ini bisa terasa menyenangkan sekalipun tidak mudah untuk ditebak.

Ada beberapa sensasi yang dirasakan saat orgasme. Mulai dari kontraksi di jari kaki hingga perasaan rileks. Meski begitu, dilansir dari Huffington Post pada Rabu (20/3/2019), ada beberapa efek samping tidak biasa yang ditimbulkan ketika seseorang mengalami hal ini.

1. Sakit kepala

Orgasme memberikan perasaan menyenangkan yang tiba-tiba. Namun secara mendadak, rasa itu dikalahkan oleh sakit kepala. Mayo Clinic menyatakan, hal ini bisa terjadi pada mereka yang memiliki migrain. Sebagian besar berlangsung beberapa menit, namun ada juga yang bisa bertahan cukup lama.

"Beberapa orang melaporkan sakit kepala yang meningkat ketika terangsang, kebanyakan orang yang mengalami hal ini melaporkan sakit kepala yang hebat dan mendadak tepat sebelum atau selama orgasme," kata pakar seks Laurie Mintz.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal hal ini. Beberapa pakar percaya hal tersebut terkait dengan lonjakan adrenalin yang mengalir saat berhubungan seks. Namun dalam beberapa kasus seperti yang disertai dengan muntah dan kekakuan leher, jangan ragu untuk mendatangi dokter dan berkonsultasi tentang ini.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Efek Samping Orgasme pada Psikologis

2. Menangis

Para ahli tidak yakin mengapa ada orang bisa menangis saat orgasme. Namun, ada kemungkinan terkait dengan perubahan psikologis dan fisiologis. Terapis Vanessa Marin mengatakan, kondisi itu dikenal dengan disforia postcoital.

"Ini paling seirng terjadi dalam konteks hubungan yang sangat dekat dan penuh cinta dan sebenarnya terkait dengan emosi bahagia," kata Mintz.

Walau kebanyakan tidak perlu ditakutkan, beberapa kondisi buruk juga bisa menyebabkan kondisi ini. Beberapa penyintas kekerasan seksual dilaporkan mengalami hal ini, sekalipun telah mendapatkan hubungan seks yang baik.

"Sudah selayaknya bicara dengan terapis jika Anda sering merasa malu, bersalah, atau sedih setelah berhubungan seks," kata psikolog dan terapis seks Rachel Needle pada Bustle.

3. Perasaan sangat gembira

Orgasme memberikan rasa gembira. Namun bagi beberapa orang tertentu, hal ini bisa meningkatkan perasaan itu lebih dari yang lain.

"Suasana hati mereka sangat meningkat dan membuatnya lebih positif, harga diri mereka juga meningkat. Sekali lagi, kami tidak tahu mengapa orgasme bisa memicu reaksi yang berbeda pada setiap orang," kata Marin menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Kondisi Tubuh Tertentu

4. Bersin

Bersin saat orgasme bisa dialami oleh orang-orang. Sayangnya, tidak ada yang tahu pasti mengapa ini bisa terjadi. Beberapa ahli berspekulasi bahwa ada kaitan kejadian itu dengan persilangan di antara sistem saraf otonom, yang bertanggung jawab untuk refleks seperti bersin, serta gairah seksual.

"Fungsi-fungsi tertentu di otak yang otomatis menjadi sedikit lebih bingung," kata ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan Dr. Mahmood Bhutta.

5. Kaki bergetar

Beberapa perempuan melaporkan bahwa kaki mereka gemetar saat mengalami orgasme. Menurut ahli, hal ini disebabkan ketika klimaks berlangsung, ketegangan terbentuk di sekitar otot kita, bukan hanya otot di daerah genital.

Saat seks selesai, ketegangan dilepaskan. Hal ini menyebabkan kram, kontraksi, atau gemetar pada tubuh. Jika ini terjadi, Anda disarankan segera minum air putih atau mengonsumsi makanan berkalium seperti pisang, alpukat, atau yogurt.

6. Seperti kena flu

Ada kondisi langka yang membuat pria mengalami gejala flu seperti demam, kelelahan, dan hidung tersumbat setelah ejakulasi. Ini disebut post-orgamic disease syndrome (POIS).

Tidak banyak yang diketahui tentang hal ini. Genetic and Rare Diseases Information Center mengungkapkan, kondisi itu kemungkinan terjadi akibat gangguan autoimun atau alergi pada air mani. Maka dari itu, jika Anda mengalami kondisi ini setelah orgasme, International Society of Sexual Medicine meminta untuk segera mengunjungi dokter.