Liputan6.com, Jakarta Minuman manis atau bersoda selama ini memang dikenal bukan sebagai minuman yang menyehatkan. Bahkan, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Circulation 18 Maret menyebutkan, konsumsi hal tersebut bisa meningkatkan risiko kematian dini.
Dilansir dari Live Science pada Kamis (21/3/2019), para peneliti menganalisis data dari sekitar 80 ribu wanita dan 37 pria di bidang kesehatan. Mereka melakukan penelitian sekitar tiga dekade. Para peserta ini diminta mengisi survei tentang diet setiap empat tahun, serta mendapatkan pertanyaan tentang gaya hidup dan kesehatan mereka dalam waktu setiap dua tahun.
Baca Juga
Dalam temuannya, para peneliti bisa menyimpulkan bahwa minuman manis seperti minuman ringan, sari buah, minuman berenergi atau olahraga, meningkatkan risiko kematian selama masa penelitian. Salah satu contohnya, mereka yang mengonsumsi dua hingga enam minuman dengan pemanis setiap minggunya, 6 persen lebih berisiko meninggal selama periode penelitian.
Advertisement
Para peserta yang mengonsumsi minuman semacam ini satu hingga dua porsi dalam sehari, 14 persen lebih mungkin terkena kematian lebih cepat. Begitu pula dengan seterusnya.
Temuan tersebut sudah memperhitungkan faktor-faktor risiko lainnya. Misalnya merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan konsumsi buah-buahan, sayur, serta daging merah.
Simak juga video menarik berikut ini:
Kematian Akibat Penyakit Jantung
"Hasil temuan kami memberikan dukungan lebih lanjut untuk membatasi asupan minuman berpemanis dan menggantinya dengan minuman lain, lebih direkomendasikan adalah air, untuk meningkatkan kesehatan dan umur panjang secara menyeluruh," kata pimpinan penelitian, Vasanti Malik dari Harvard T.H. Chan School of Public Health's Department of Nutrition.
Studi terbaru ini menunjukkan bahwa minuman yang diberikan pemanis terkait dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung. Konsumsi dua atau lebih dalam sehari, 31 persen berisiko kematian dini akibat masalah jantung dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
"Temuan ini konsisten dengan efek buruk yang diketahui dari asupan gula tinggi pada faktor risiko metabolik dan bukti kuat bahwa minum minuman manis meningkatkan risiko diabetes tipe 2, itu sendiri merupakan faktor utama untuk kematian dini," kata rekan penulis Dr. Walter Willet dari lembaga yang sama.
Walaupun begitu, penelitian tidak menyatakan bahwa minuman manis bisa menyebabkan kematian. Hanya saja, ada risiko yang timbul dari konsumsi produk-produk semacam ini.
American Beverage Association mengatakan bahwa Anda masih boleh mengonsumsi minuman semacam ini. Namun, patut dicatat selama pola makan atau diet yang dimiliki seimbang.
Advertisement