Liputan6.com, Jakarta Minum teh yang terlalu panas setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan. Temuan itu menurut studi baru berjudul A prospective study of tea drinking temperature and risk of esophageal squamous cell carcinoma.
Peneliti melacak kebiasaan lebih dari 50.000 peminum teh di Golestan, provinsi di Iran Timur Laut. Selama periode 10 tahun, ada 317 kasus baru kanker kerongkongan, menurut studi yang diterbitkan International Journal of Cancer pada Rabu, 20 Maret 2019.
Baca Juga
Kasus kerongkongan itu berkaitan dengan kebiasaan minum teh. Studi menemukan mereka yang minum teh lebih dari 700 ml sehari pada suhu 60 derajat celcius punya risiko 90 persen lebih tinggi terserang kanker kerongkongan.
Advertisement
"Berdasarkan hasil penelitian kami, minum teh terlalu panas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan," kata peneliti Farhad Islami, dikutip dari USA Today, Kamis, (21/3/2019).
American Cancer Society memperkirakan, sekitar 17.650 kasus baru kanker kerongkongan akan 'menghantui' Amerika Serikat pada 2019.
Orang Amerika biasanya meminum kopi, teh, dan cokelat panas pada suhu lebih rendah dari 65 derajat Celcius. Akan tetapi di Amerika Selatan, Asia dan Afrika, teh disajikan jauh lebih panas.
Â
Sebabkan peradangan dan kanker kerongkongan
Minuman di restoran dapat disajikan pada suhu yang lebih tinggi, seperti yang terungkap dalam gugatan tahun 1994. Pada waktu itu, McDonald's mengakui menyimpan kopi pada suhu antara 82 sampai 87 derajat Celcius.
Suhu di atas bukan jenis minuman yang menimbulkan ancaman, meskipun perlu penelitian lebih lanjut tentang mengapa minuman panas dapat menyebabkan kanker.
Menurut Farhad, cedera termal kronis dapat menyebabkan peradangan yang dapat kanker atau memudahkan karsinogen dicerna melalui makanan atau minuman untuk menembus lapisan kerongkongan.
Â
Advertisement
Minuman panas dan teh
Studi sebelumnya telah meneliti, hubungan antara minuman panas dan kanker, termasuk studi tahun 2018 yang berbasis di Tiongkok.
Jurnal itu diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine yang menemukan minum teh panas saat dikombinasikan dengan alkohol berat dan penggunaan tembakau secara signifikan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
WHO pada tahun 2016 menyatakan, minum kopi, teh, dan minuman lain pada suhu lebih panas dari 65 derajat Celcius mungkin menyebabkan kanker.
"Akan masuk akal menyarankan orang di Golestan dan tempat lain untuk menunggu minuman panas menjadi dingin sebelum diminum," tambah Farhad.