Liputan6.com, Jakarta Jus buah memang menyehatkan jika dikonsumsi dengan benar. Namun tentu saja, minuman ini untuk diminum, bukan disuntikkan ke dalam tubuh seperti yang dilakukan seorang wanita di Tiongkok.
BBC melaporkan, perempuan tersebut nyaris meninggal karena ulah anehnya itu. Dia membuat jus dari 20 buah berbeda, kemudian disuntikkan secara intravena.
Baca Juga
Mengutip New York Post pada Sabtu (23/3/2019), bukannya lebih sehat. Wanita 51 tahun itu malah nyaris meninggal dunia dan harus mendapatkan perawatan intensif di Affiliated Hospital of Xiangnan University, Hunan.
Advertisement
Mengutip IFL Science, dia merasakan suhu tubuhnya meninggi. Ditambah lagi, kulitnya menjadi gatal-gatal. Dokter mendeteksi adanya kerusakan pada hati, ginjal, jantung, dan paru-paru. Beruntunglah, kondisi itu hanya membuatnya rawat inap selama lima hari.
"Saya mengira buah-buahan segar sangat bernutrisi dan tidak akan menyebabkan apapun dengan menyuntikkannya ke dalam tubuh," kata perempuan itu seperti dilaporkan Asia One. Dia tidak mengira hal itu membuatnya masuk rumah sakit.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Viral di Media Sosial
Bahkan, awalnya dia tidak terlalu peduli pada gejala yang dialaminya. Sang suami yang mengetahui ada yang aneh pada istrinya segera memintanya menemui petugas medis.
Dokter sendiri menggunakan dialisis untuk membersihkan darahnya. Kemudian, mereka memasukkan cairan koagulasi dan memberinya antibiotik.
Kejadian ini segera viral di media sosial Weibo. Warganet setempat menggunakan tagar #OldWomanPutsJuiceIntoVeins segera menggema di internet. Beberapa pengguna mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan medis di masyarakat.
Jus yang diperas memang mengandung berbagai nutrisi. Di sisi lain, ada kandungan gula yang terkandung lebih banyak di dalamnya.
Serat yang tidak larut dalam jus juga membuat gula bisa langsung menuju ke aliran darah. Proses ini menjadi lebih buruk jika Anda menyuntikkannya secara langsung intravena. Beberapa studi menyatakan bahwa gula darah tinggi terkait dengan kerusakan organ.
Maka dari itu, daripada dibuat jus, Anda lebih disarankan mengonsumsi buah dalam bentuk aslinya. Studi Harvard School of Public Health tahun 2013 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi buah padat lebih rendah terkena risiko diabetes tipe-2, dibandingkan mereka yang mengonsumsinya dalam bentuk jus.
Advertisement