Sukses

Kelaparan Bisa Diatasi dengan Pengelolaan Hutan secara Berkelanjutan

Pengelolaan hutan secara berkelanjutan dapat menghilangkan kelaparan, yang mana hutan tetap menyediakan makanan.

Liputan6.com, Jakarta Pengelolaan hutan secara berkelanjutan dapat menghilangkan kelaparan. Hal tersebut tidak lepas dari peran hutan sebagai salah satu sistem pendukung kehidupan. 

Hutan mencakup sepertiga dari seluruh daratan di Bumi, yang menjadi bagian mendasar dari ekosistem global. Hutan juga menyediakan kayu, makanan, bahan bakar, dan obat-obatan untuk lebih dari sepertiga populasi dunia. 

Itu sebabnya hutan perlu dijaga dan dikelola dengan baik secara berkelanjutan. Demi menuju pengelolaan hutan berkelanjutan, perlu pemahaman tentang hutan yang lebih baik. Kesadaran tentang hutan dapat dibangun melalui pendidikan dan pelatihan.

“Pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran di antara pengguna hutan dan masyarakat umum tentang hutan dan kehutanan," ucap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin, 25 Maret 2019.

Siti Nurbaya juga menekankan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengelola hutan dan lingkungan melalui pendidikan dan pelatihan juga dibutuhkan. Hal ini menyasar pada para rimbawan.

Rimbawan merupakan seseorang yang mempunyai profesi pengelolaan hutan atau memainkan peran dalam kegiatan pengelolaan hutan menuju kelestarian. Mereka pun tetap membutuhkan pelatihan dan pendidikan untuk mengakses teknologi terbaru dalam kehutanan.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kurangi dampak bencana alam

Siti Nurbaya memaparkan, hutan melindungi daratan dari erosi serta mengurangi dampak bencana alam, seperti tsunami. Bagi 80 persen spesies hewan dan tumbuhan darat di Bumi, hutan adalah rumah.

Hutan juga berperan penting dalam menghadapi tantangan terbesar saat ini, seperti perubahan iklim. Kemampuan hutan menyerap 2,6 miliar ton karbon dioksida per tahun.

"Ini membantu kita menghadapi perubahan iklim," ujar Siti Nurbaya.

Daerah aliran sungai yang ada di hutan memasok 75 persen air segar yang digunakan di rumah, dan lahan pertanian irigasi di hilir.

Saat populasi dunia bertambah menjadi 8,5 miliar pada tahun 2030, peran hutan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Hutan menjaga udara, tanah, dan air tetap sehat.