Liputan6.com, Jakarta Berawal dari patah hati, Ivan Kabul (26) semakin sadar menerapkan gaya hidup sehat. Ia berupaya move on (bangkit) dari rasa sakit hati. Sambil tersenyum, Ivan, yang merupakan influencer dan edukator mencari pengalihan patah hati dengan aktivitas positif.
"Biasanya kan kalau kita patah hati itu cari pelampiasan dan pengalihan. Tapi anak muda yang sakit hati seringkali terjerumus sama aktivitas negatif, seperti merokok. Kalau aku justru cari kegiatan positif. Berhubung aku juga background (latar belakang) pendidikan," tutur Ivan saat berbincang usai konferensi pers "How to Become Health Inspirator in Digital Era" di Tokopedia Tower, Jakarta, ditulis Kamis, 28 Maret 2019.
Advertisement
Baca Juga
Alasan Ivan untuk hidup sehat juga didorong dari seringnya bertemu banyak anak muda. Anak-anak muda tersebut membuka mata dan hati Ivan untuk menjadi figur publik yang patut dicontoh (inspirator).Â
"Aku punya bimbingan belajar dan setiap hari ketemunya ya sama anak-anak muda. Dari soal ngurusin bimbingan sekolah. Kadang-kadang ada anak yang tiba-tiba datang nangis, lalu curhat katanya, habis diputusin pacar. Jadi, patah hati," lanjut Ivan yang didapuk sebagai Pemenang The New L-Men of The Year 2018.
Segala persoalan anak muda membuat Ivan terdorong untuk menginspirasi, terutama dari segi kesehatan. Apalagi ia melihat pada tahun 2018 ada kegiatan seleksi The New L-Men of The Year. Ia pun tergerak mengikuti The New L-Men of The Year 2018. Ajang tersebut melatih peserta yang seluruhnya laki-laki, bagaimana menjadi sosok inspiratif bagi anak-anak muda.
Diakui Ivan, keikutsertaan The New L-Men of The Year 2018 layaknya takdir yang mempertemukannya dengan anak muda yang punya berbagai masalah. Pada waktu itu, ajang ini mencari health influencer.
"Sampai aku bertanya ke diri sendiri, 'Jangan-jangan, ini jalan yang Tuhan kasih buat mewujudkan harapan aku untuk berbagi pengalaman, jadi inspirator anak-anak muda, khususnya soal kesehatan," Ivan melanjutkan.
Â
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Sadar untuk latihan otot
Jauh sebelum ikut The New L-Men of The Year 2018, Ivan sebenarnya sudah menerapkan gaya hidup sehat. Ia rajin berolahraga dan konsumsi makanan dengan baik.
"Banyak yang nanya, 'Ivan, pas ikut L-Men memangnya sudah hidup sehat bangetkah?' Aku pikir itu relatif. Kalau ngomong sehat kesannya identik sama olahraga dan makan yang baik. Itu sih sudah aku lakukan, tapi kan mungkin orang lain menilainya ya biasa-biasa aja," Ivan melanjutkan.
Tantangan hidup sehat, diakui Ivan, bagaimana kita bisa sepenuhnya memperbaiki kualitas hidup sehat. Ada dua hal yang menjadi fokus kesehatan Ivan.
"Pertama, aku dulu lebih suka olahraga. Cuma enggak terlalu aku perhatiin. Aku kan pemain tenis. Tahunya main tenis doang. Nah, padahal otot lain juga harus dilatih. Kedua, soal kita suka olahraga, tapi enggak suka menjaga nutrisi. Makanannya ngasal aja (sembarangan makan). Aku enggak mau seperti itu. Harus seimbang semuanya," ujar Ivan.
Advertisement
Perut tak lagi buncit
Gaya hidup Setahun sebelum ikut L-Men (tahun 2017), Ivan tiba-tiba sadar untuk mulai mengurangi makanan cepat saji (junk food) dan instan (mi instan). Pertama kali mencoba memang berat. Ini karena aroma makanan sangat menggoda.
"Aku mulai kurangi junk food dan mi instan. Ya, walaupun sebenarnya aromanya menggoda luar biasa. Terlebih lagi kalau ada yang bikin mi instan. Kan tercium ke mana-mana aromanya. Awal-awal sengsara sih gara-gara aromanya," Ivan menambahkan.
Setelah 2-3 bulan mengurangi kedua jenis makanan tersebut, Ivan merasakan manfaatnya. Perutnya tidak membuncit.
"Aku mulai merasakan manfaatnya, terutama di bagian perut. Perut jadi terjaga (enggak buncit). Aku akui dulu sempat buncit juga. Ibaratnya nih kalau di tempat umum harus tahan napas," ujarnya sambil tertawa.
Kebiasaan mengurangi junk food dan mi instan pun dilanjutkan Ivan sampai sekarang. Saat mengikuti The New L-Men of The Year 2018, wawasan tentang hidup sehat makin luas.
"Aku juga baru tahu bahwa makanan sehari-hari yang kita makan ternyata enggak cukup lho. Enggak cukup makanan aja, kita butuh nutrisi tambahan, seperti suplemen. Yang pasti tantangan buat hidup sehat itu bagaimana kita memperbaiki kualitas hidup sehat setiap hari menjadi semakin baik," tutupnya.