Liputan6.com, Jakarta Jika Anda memiliki kebiasaan lupa minum pil, atau menjalani suntik KB, alat kontrasepsi ini tampaknya sangat pas untuk digunakan.
Para ilmuwan dari Georgia Institute of Technology kini tengah mengembangkan alat kontrasepsi dalam bentuk perhiasan, tepatnya serupa anting. Perhiasan dalam bentuk clip on ini mengandung hormon sintetis yang serupa dengan hormon dalam pil kontrasepsi.
Baca Juga
Terdengar aneh memang, namun inilah yang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan untuk menekan angka kelahiran. Hormon sintetis akan disuntikkan ke dalam anting-anting, sehingga saat dikenakan oleh kaum hawa hormon akan diserap kulit melalui daun telinga dan masuk ke dalam darah.
Advertisement
Pada anting, diberi tempelan berukuran sekitar satu sentimeter persegi berisi hormon levonorgestrel. Tempelan tersebut dipasang pada punggung anting-anting dan menempel pada kulit, mengutip berbagai sumber.
Sejauh ini, anting-anting kontrasepsi belum diujikan pada manusia, melainkan baru pada hewan percobaan.
Saksikan juga video berikut ini:
Kenapa berbentuk anting?
Untuk melihat seberapa efektif penggunaannya, para peneliti melakukan simulasi. Anting tersebut dikenakan selama 16 jam, lalu dilepas selama 8 jam. Ini terkait kebiasaan manusia yang tak mengenakan perhiasan saat tidur. Ketika menempel di kulit, obat bisa dengan mudah masuk ke dalam aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kadar obat menurun ketika anting-anting itu dilepas, tempelan dapat memproduksi jumlah hormon yang diperlukan dalam aliran darah untuk mencegah kehamilan.
Para ilmuwan mengatakan, jika teknik ini digunakan sebagai kontrasepsi pada manusia, bagian belakang anting-anting perlu diubah secara berkala, seperti misalnya setiap minggu.
"Semakin banyak pilihan kontrasepsi yang tersedia, semakin besar kemungkinan kebutuhan perempuan secara individu dapat dipenuhi,” kata para peneliti.
Mengapa terobosan kontrasepsi ini mengambil bentuk anting? Menurut para peneliti, perhiasan telah menjadi bagian dari keseharian wanita. Dan teknik ini dianggap lebih efektif untuk mencegah kehamilan yang tak diinginkan.
Advertisement