Liputan6.com, Jakarta Apabila selama ini Anda hanya tahu mengusir nyamuk yang efektif menggunakan bahan-bahan alami atau semprotan pengusir serangga, sebuah penelitian menemukan strategi pengusiran yang unik. Caranya adalah dengan menggunakan lagu dubstep karya DJ Skrillex.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Acta Tropica terbaru ini menyatakan bahwa nyamuk betina yang mendengarkan lagu karya Skrillex akan lebih sedikit berhubungan seks dan mengisap lebih sedikit darah dibandingkan mereka yang berburu mangsa di keheningan selama 10 menit.
Baca Juga
Melansir Live Science pada Rabu (3/4/2019), peneliti ingin mencari tahu apakah musik yang diputar keras bisa digunakan untuk memanipulasi perilaku nyamuk. Hal ini juga sebagai uji coba insektisida alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Advertisement
Para penulis menulis bahwa perkawinan dan penghisapan darah merupakan cara utama nyamuk menyebarkan penyakit mematikan seperti virus Zika dan demam berdarah. Maka dari itu, mengganggu dua perilaku itu bisa menjadi cara untuk mengurangi penyebaran penyakit.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Kawin dan menghisap darah lebih sedikit
Untuk studi ini, para peneliti melakukan uji coba dengan memasang musik Skrillex yang berjudul Scary Monsters and Nice Sprites dengan pengeras suara. Benda itu dipasang di dekat sangkar nyamuk aedes aegypti betina yang dibiarkan kelaparan selama 12 jam.
Di dalam kandang tersebut, diisi juga satu nyamuk jantan perawan untuk mengetahui perilaku seksual mereka, serta seekor hamster sebagai "buruan" dari serangga tersebut. Selama 10 menit, 10 kelompok nyamuk betina terus menerus ditukar sementara lagu Skrillex diputar berulang-ulang. Adapun, pemilihan lagu karena nadanya yang nyaring dan terus meningkat.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun sudah 12 jam tidak diberi makan, nyamuk yang terganggu oleh getaran lagu Skrillex tidak mencari makan hingga sekitar 2 sampai 3 menit musik itu selesai. Sementara, pada kelompok kontrol yang berisi nyamuk tanpa gangguan, akan menggigit mangsanya setelah 30 detik.
Mereka yang terdistraksi juga berhubungan seks lima kali lebih sedikit. Kemungkinan, ini karena getaran agresif musik yang membingungkan serangga-serangga ini ketika mencoba melakukan sinkronisasi ketukan sayap mereka.
"Baik pria maupun wanita menghasilkan suara melalui tepukan sayapnya. Agar perkawinan berhasil, pejantan harus menyelaraskan nada terbangnya dengan nada pasangannya menggunakan sensitivitas pendengaran," kata para peneliti.
Advertisement