Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Israel hampir meninggal usai menjalani diet ketat. Dia hanya mengonsumsi jus buah dan air putih selama tiga minggu setelah mengunjungi pengobatan alternatif di Tel Aviv.
Diet ketat yang dijalani wanita yang tidak disebutkan namanya ini menyebabkan dirinya mengalami kerusakan otak akibat ketidakseimbangan garam dalam tubuh.
Baca Juga
Media setempat Ha Hadashot 12 melaporkan wanita ini mengalami penurunan berat badan dengan cepat hingga kurang dari 39 kilogram. Selain itu, petugas medis khawatir bahwa kerusakan otak yang dialaminya permanen.
Advertisement
Melansir New York Post pada Kamis (4/4/2019), wanita ini juga diduga menderita hiponatremia. Kondisi tersebut membuat seseorang memiliki kadar garam yang rendah dalam darah. Padahal garam, sangat penting bagi tubuh karena dia mengatur kadar cairan di dalam serta di luar sel-sel tubuh.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Tubuh Bisa Keluarkan Racun Secara Alami
Apabila kadar garam turun terlalu rendah, cairan akan bergerak ke dalam sel dan membuatnya mulai membengkak. Jika kondisi ini terjadi di otak, nyawa menjadi taruhannya.
Kondisi keracunan air yang parah bisa menyebabkan kejang, kerusakan otak, koma, hingga kematian. Namun, kondisi akibat detoks ekstrem semacam ini jarang terjadi.
"Setiap saran yang mengatakan bahwa tubuh manusia bisa didetoksifikasi dengan jus secara alami tidak benar. Tubuh kita secara alami dirancang untuk menghilangkan racun dengan hati dan ginjal. Jus pembersih tidak akan melakukan detoksifikasi semacam ini," kata nutrisionis Inggris Rhiannon Lambert kepada The Sun.
Selain itu, menurunkan berat badan dengan cepat bisa berbahaya bagi tubuh. Ahli gizi Sarah Flower mengatakan bahwa Anda disarankan untuk melakukan diet dalam jangka panjang dengan hasil yang lebih sedikit, ketimbang diet instan yang membahayakan tubuh. Selain itu, dia menyarankan seseorang untuk mengonsumsi makanan dalam bentuk aslinya bukan jus.Â
Advertisement