Liputan6.com, Jakarta Satu dari empat fasilitas pelayanan kesehatan di dunia sistem air yang buruk. Laporan terbaru kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) dan UNICEF menyatakan bahwa hal tersebut berdampak pada lebih dari 2 miliar manusia.
Laporan ini juga menemukan bahwa satu dari lima pelayanan kesehatan di dunia tidak memiliki layanan sanitasi. Kondisi tersebut berpengaruh pada 1,5 miliar penduduk dunia. Tidak hanya itu, mereka menemukan banyaknya pusat kesehatan kekurangan fasilitas dasar seperti kebersihan tangan dan pemisahan serta pembuangan limbah kesehatan.
Baca Juga
"Layanan air, sanitasi, dan kebersihan di fasilitas kesehatan merupakan persyaratan paling mendasar dari pencegahan dan pengendalian infeksi dan perawatan yang berkualitas," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN) Antonio Guterres.
Advertisement
"Mereka sangatlah mendasar untuk menghormati martabat dan hak asasi manusia setiap orang yang mencari perawatan kesehatan dan tenaga kesehatan," tambah Guterres seperti dikutip dari laman who.int pada Kamis (4/4/2019).
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
1 Juta Kematian Akibat Kelahiran di Lingkungan Tidak Higienis
Temuan di WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme for Water Supply, Sanitation and Hygiene (JMP) menyatakan bahwa hanya setengah (55 persen) pelayanan kesehatan di negara-negara tertinggal (Least Developed Countries/LDCs) yang memiliki layanan air dasar.
Diperkirakan 1 dari 5 kelahiran di dunia terjadi di wilayah negara tersebut. 17 juta perempuan terpaksa melahirkan di pusat kesehatan yang sistem air, sanitasi, dan kebersihannya tidak memadai. Ini meningkatkan risiko infeksi dan kematian baik pada bayi maupun sang ibu.
"Setiap kelahiran harus didukung dengan sepasang tangan yang aman, dicuci dengan sabun dan air, menggunakan peralatan steril, serta di lingkungan yang bersih," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
Peneliti dari WHO dan UNICEF juga mencatatt bahwa ada lebih dari 1 juta kematian setiap tahun akibat kelahiran di tempat yang tidak bersih. Infeksi menyumbang 26 persen kematian bayi neonatal dan 11 persen kematian pada ibu.
"Bayangkan melahirkan atau membawa anak yang sakit ke pusat kesehatan tanpa air bersih, toilet, atau tempat cuci tangan," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Itu kenyataan bagi jutaan orang setiap hari," tambahnya. Tedros mengatakan, memastikan bahwa fasilita perawatan kesehatan memiliki sistem air mendasar, sanitasi, dan layanan kebersihan sangat penting untuk membuat dunia yang lebih sehat, aman, dan adil.
Advertisement