Liputan6.com, Jakarta Saat tak lagi merasa bergairah dan orgasme, bisa jadi hal tersebut bukan tanda bosan atau letih dengan aktivitas seks. Bisa saja wanita tersebut mengalami disfungsi seksual.
Secara medis gangguan disfungsi seksual ini didefinisikan sebagai kondidi di mana seorang wanita tak lagi memiliki gairah seks, pelumas tak lagi berproduksi, dan sulit mencapai klimaks. Rasa sakit selama aktivitas seksual juga dianggap sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah ini.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Mid-life Health, disfungsi seksual sangat rentan terjadi pada wanita usia 20-30 tahun. Stres menjadi pemicu utama pada masalah seks ini.
Advertisement
Disfungsi seksual telah diklasifikasikan dalam 5 kategori. Yakni gangguan berfantasi seksual, gangguan berhubungan seksual (rasa takut yang terus-menerus terhadap kontak seksual), gangguan gairah seksual (ketidakmampuan berulang untuk terangsang secara seksual), gangguan orgasme (ketidakmampuan terus menerus untuk mencapai orgasme), dan dyspareunia (mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual).
Hormon memainkan peran penting dalam setiap aspek kesehatan Anda. Setiap perubahan dalam sekresi mereka dapat memengaruhi hasrat seksual.
Selain itu, ada berbagai penyakit seperti diabetes, masalah kardiovaskular, dan kanker yang dapat menyebabkan disfungsi seksual. Masalah psikologis seperti stres dan depresi juga bisa menjadi penyebabnya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat memicu disfungsi seksual wanita seperti dilansir dari Health Line, berikut ini.Â
Â
Kondisi medis
Beberapa penyakit non-seksual termasuk gagal ginjal, multiple sclerosis, kanker, dan masalah kandung kemih dapat menyebabkan disfungsi seksual. Juga, ada beberapa obat seperti antihistamin, antijamur, antidepresan, obat kemoterapi yang berpotensi mengganggu hasrat seksual Anda atau kemampuan untuk mengalami orgasme. Obat-obatan ini dapat mengurangi aliran darah ke alat kelamin Anda.
Masalah hormonal
Setelah menopause, kadar hormon estrogen terkuras dalam tubuh wanita. Hormon ini memainkan peran penting dalam respons seksual Anda. Ketika estrogen berhenti dikeluarkan atau diproduksi secara minimal, aliran darah ke daerah panggul Anda menurun yang menyebabkan penurunan sensasi genital. Kondisi fisiologis ini menunda gairah dan orgasme. Terlebih lagi, estrogen membuat lapisan vagina Anda tebal dan elastis. Jadi, ketika kadar hormon ini rendah, Anda akan mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual
Faktor psikologis
Masalah psikologis kronis termasuk stres, kegelisahan dan depresi berpotensi menyebabkan disfungsi seksual. Harga diri yang rendah, konflik yang tidak terselesaikan dengan pasangan, masalah kepercayaan, riwayat pelecehan seksual, dan masalah yang berhubungan dengan kehamilan juga berkontribusi terhadap masalah ini.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut