Sukses

Punya Organ Tubuh Terbalik, Rose Hidup Hingga Usia 99

Wanita asal Oregon, Amerika Serikat ini membuat kagum karena dirinya bisa hidup hingga 99 tahun dengan kondisi organ tubuh yang langka

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Oregon, Amerika Serikat memiliki organ tubuh yang tidak sesuai pada tempatnya. Perempuan yang meninggal dunia pada 2017 itu tidak tahu bahwa semasa hidup, dia mempunyai kondisi langka tersebut.

Rose Marie Bentley dipercaya sebagai orang tertua yang berhasil hidup dengan kondisi langka pada organ tubuhnya yang bernama situs inversus dengan levocardia. Kondisi ini berarti jantungnya berada di tempat yang tepat, namun hati dan organ perutnya tumbuh dengan sisi berkebalikan dari anatomi manusia normal.

Kondisi ini ditemukan oleh mahasiswa kedokteran di Oregon Health and Science University di Portland. Asisten profesor anatomi Camern Walker mengatakan bahwa murid-muridnya melihat bahwa ada keanehan pada pembuluh darah di dada Rose namun kondisi itu baru ditemukan di akhir semester.

"Butuh beberapa waktu untuk mengetahui bagaimana itu terjadi," kata Walker seperti dikutip dari EurekAlert pada Selasa (9/4/2019).

 

Simak juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Membuat Kagum

Dilaporkan USA Today, penelitian dalam Singapore Medical Journal menyatakan bahwa situs inversus dengan levocardia hanya terjadi pada satu dari 22 ribu kelahiran dan biasanya memiliki prognosis yang buruk. Hanya ada dua kasus pasien yang tercatat hidup dengan keadaan tersebut sampai usia 70.

Walker memperkirakan hanya satu dari 50 juta orang dengan kondisi yang sama seperti Bentley dan bisa hidup hingga dewasa. Umumnya, susunan organ ini terkait dengan masalah jantung yang serius. Sementara untuk kasus Rose, dia memiliki kondisi jantung yang baik.

Keluarga Rose mengatakan bahwa satu-satunya kondisi kronis yang sempat dideritanya adalah radang sendi. Semasa hidup tiga organ tubuhnya sudah dibuang, namun keanehan hanya tercatat ketika dia menjalani operasi pemotongan usus buntu.

Temuan itu juga mengejutkan Warren Nielsen salah satu mahasiswa kedokteran yang terlibat dalam pembedahan itu. Dia merasa senang sekaligus kagum atas kehidupan Rose yang tetap bisa berjalan meskipun dengan kondisi langka.

"Itu membuat saya penasaran siapa sebenarnya dia. Pengalaman membuat saya mencari dan peduli terhadap pasien serta bisa menerapkan pelajaran yang saya dapat dari dirinya," kata Nielsen.

 

3 dari 3 halaman

Sengaja Donorkan Tubuhnya

Bentley sendiri memang diketahui telah mendonorkan tubuhnya untuk penelitian. Salah satu dari lima anaknya, Louise Allee mengatakan, ibunya akan senang dengan perhatian yang diterimanya dari dunia medis.

"Ibu saya akan berpikir ini sangat keren," kata Allee.

"Dia mungkin akan tersenyum lebar ketika tahu bahwa dia berbeda tetapi berhasil menjalaninya."

Rose yang meninggal 11 Oktober 2017 di Canby memutuskan untuk menyumbangkan tubuhnya dan sang suami ke OHSU Body Donation Program. Dia melakukannya setelah membaca sebuah puisi tentang kenangan akan orang tercinta setelah mereka meninggal. Suami Rose meninggal 13 tahun sebelum dirinya.

Temuan ini dipresentasikan oleh Walker dan rekannya Mark Hankin dalam 2019 American Association of Anatomists Annual Meeting at Experimental Biology yang berlangsung 6-9 April di Orlandi, Florida, AS.