Liputan6.com, Jakarta Tidak mudah untuk mencegah stres pada para calon legislatif (caleg) Pemilu 2019 yang gagal. Apalagi, untuk menjadi caleg saja bukanlah hal yang mudah dan murah.
Hanya ada satu cara yang bisa dilakukan para caleg agar terhindar dari stres. Ikhlas.
Baca Juga
"Pasrah siap kalah dan siap menang. Selalu dekat dengan Yang Maha Kuasa. Siap menanggung dampak kekalahan seperti rasa malu yang akan memperburuk rasa stres," kata akademisi dan Dekan Fakultas Kedokteran Indonesia Ari Fahrial Syam dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis (18/4/2019).
Advertisement
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatan RI, dr. Fidiansjah, juga mengatakan hal yang hampir serupa. Menurut dia, tidak hanya dalam Pemilu 2019 seseorang yang rapuh menghadapi gejolak antara harapan dan realitas yang tidak terpenuhi, tapi di semua kondisi.
"Maka kesiapan menerima kenyataan karena tidak sesuai yang diharapan harus bisa menerima. Prinsip pertamanya itu siap kalah dan menang,” kata dokter yang akrab disapa Fidi ini, seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Permainan Dunia, Ada yang Menang, Ada yang Kalah
Ari juga berharap agar mereka nantinya tetap hidup sehat. Rutin berolahraga, menghindari rokok dan alkohol, serta suplemen yang malah memperburuk keadaan. Dampak dari stres juga bisa lebih parah ketika seseorang lelah.
Di sisi lain, keluarga punya peran penting dalam pemulihan jiwa seseorang yang terkena stres.
"Keluarga harus selalu mendampingi dan tetap memberi semangat bagi caleg yang gagal karena memang kesempatan untuk jadi caleg itu memang kecil," kata Ari menambahkan.
Berbagai kondisi terkait gangguan jiwa dan stres juga harus dipahami oleh dokter-dokter yang ada menangani masalah tersebut. Selain mengobati masalah fisik, mereka juga harus memperhatikan psikologis pasien akibat dampak pemilu.
"Apa yang sedang terjadi ini adalah permainan dunia dan selalu ada yang menang dan kalah yang penting adalah kita siap menerima kedua kemungkinan tersebut. Tetap pasrah dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa karena semua sudah ada jalannya," Ari menegaskan.
Advertisement