Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Sampo Khusus untuk Area Intim Wanita, Perlukah?

Produk sampo untuk area intim wanita dimaksudkan menjaga area tersebut tetap segar.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah produk pembersih kewanitaan berupa sampo kering vagina (vagina dry shampoo) dikeluarkan merek Vagisil. Penggunaan sampo kering yang dimaksudkan untuk menyerap minyak dari rambut dan membantu area tetap segar.

Wewangian Vaginil Scentsitive Dry Wash ini dideskripsikan sebagai produk untuk menjaga vagina tetap segar.

"Anda bisa menyemprotkan di area intim dan cium aroma wangi kulit memikat yang bertahan sepanjang hari. Setelah yoga, sebelum makan siang atau kapan pun bepergian. Dry Wash adalah cara baru yang segar menyegarkan diri," tulis keterangan produk dari laman situs Vagisil.

Melansir Allure, Jumat (19/4/2019), vagina sebenarnya punya kemampuan untuk membersihkan dan merawat diri sendiri. Hal ini juga dibenarkan asisten profesor klinis dermatologi di NYU Langone School of Medicine, Shari Marchbein.

"Vagina membutuhkan sangat sedikit pembersihan, kecuali sekadar membersihkan lembut dengan air untuk area vulva," kata Marchbein. "Inilah sebabnya mengapa douche dan sejenisnya tidak direkomendasikan oleh dokter kulit atau dokter obstetri dan ginekologi."

Saksikan video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Sebabkan iritasi

Kulit di dalam dan sekitar vagina sangat sensitif. Oleh karena itu, membersihkan atau mengekspos kulit vulva secara berlebihan terhadap bahan kimia yang keras, termasuk wewangian dan pengawet dapat menyebabkan iritasi.

"Kulit akan kemerahan dan gatal. Saya tidak merekomendasikan menggunakan penyemprotan wewangian," lanjut Marchbein.

Ia merekomendasikan menggunakan pembersih yang tidak beraroma dan aman bagi tubuh. Seperti sabun yang tidak berpewangi.

Hilda Hutcherson, profesor kebidanan dan ginekologi di Universitas Columbia, menanggapi sampo untuk vagina.

"Sampo Ini dapat meningkatkan risiko reaksi alergi terhadap aroma atau meningkatkan risiko infeksi. Karena produk itu tetap melekat pada kulit Anda," ujar Hilda.