Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa hal yang perlu orangtua cermati ketika menggendong anak. Tujuannya tak sekadar menghindari cedera, melainkan juga agar anak nyaman dalam buaian. Berikut sharing Mommy Dina Teja dari Babyologist seputar tips menggendong anak.
Di artikel pertama ini saya mau sharing tentang bagaimana cara menggendong bayi dengan menggunakan gendongan bayi. Nah, kebetulan saya bergabung di komunitas "Purwasuka Menggendong". Di tempat itulah saya belajar bagaimana menggendong bayi dengan benar agar penggendong dan bayi merasa nyaman.
Beberapa hal yang saya pelajari bersama dengan ibu-ibu lainnya diantaranya:
Advertisement
- Menggunakan jenis gendongan apa pun akan terasa nyaman apabila kita menggunakannya sesuai dengan setting-an badan kita.
- Menggendong anak disarankan dalam posisi upright (tegak), tidak ditimang. Sehingga anak merasa didekap oleh penggendong. Posisi kaki bayi berbentuk M atau biasa dengan istilah M-shape position/frog position, posisi tersebut adalah posisi alami bayi sejak dalam kandungan. Lebar kaki bayi saat posisi M-shape adalah selebar saat bayi mengangkang akan dipakaikan popok.
- Wajah bayi terlihat oleh penggendong, tidak tertutup oleh kain/gendongan.
- Posisi kepala bayi sejajar dengan bibir penggendong sehingga mudah untuk dicium, hal ini bertujuan agar posisi bayi tidak tenggelam dalam gendongan.
- Perhatikan dagu bayi, cegah dagu bayi menempel pada dadanya karena akan menghambat jalan napas bayi.
- Gendongan yang dipakai harus menyangga punggung bayi sehingga bayi aman tidak terjatuh, terjengkang ke belakang.
Apabila penggendong dalam keadaan hamil, bisa juga menggendong dengan cara menggendong samping atau bertumpu pada salah satu pinggang penggendong. Atau bisa juga digendong di belakang. Prinsip dalam menggendong hampir sama, namun saat menggendong anak di belakang (back carry) pastikan dagu anak dapat bertumpu pada pundak penggendong, sehingga memberikan kenyamanan untuk melihat sekitar.
Semoga bermanfaat.