Sukses

Didiagnosis Terkena Toksoplasma ketika Hamil, Ibu Harus Bagaimana?

Bagaimana bila ibu didiagnosis terkena toksoplasma? Simak pengalaman Mommy Livinia Alawiyin dari Babyologist.

Liputan6.com, Jakarta Setiap ibu hamil tentu menginginkan yang terbaik bagi janin yang dikandungnya. Namun, bagaimana bila ibu didiagnosis terkena toksoplasma? Simak pengalaman Mommy Livinia Alawiyin dari Babyologist.

Kehamilan keduaku sama sekali tidak direncanakan. Ketika sedang berlibur mengunjungi rumah mertua di luar kota, aku tiba-tiba mual sehabis makan dan darah haid aku berwarna coklat (flek). Langsung ke dokter kandungan terdekat karena merasa hamil dan alhamdulillah memang dinyatakan hamil dan sudah berusia 5 minggu.

Ketika hamil 8 minggu, aku sudah kembali ke kerumah dan mengunjungi dokter kandungan favoritku. Dokter suruh cek darah tapi pada saat itu ramai sekali antriannya, aku mual dan pusing jadi aku putuskan ditangguhkan saja cek darahnya. Nah ternyata aku makin mual, tidak bisa makan sama sekali dan pusing hebat. Pusingnya itu bener-bener yang nggak bisa buka mata, rasanya sakit banget kepalanya, apalagi ketika sujud, ya Allah nggak tahan sakitnya.

Obat yang dikonsumsi yaitu Panadol biru. Aku check up ke dokter lagi ketika kandungan 14 minggu. Saat itu kondisi sudah membaik, masih muntah tapi tidak pusing hebat lagi dan sudah ada nafsu makan. Pada saat itulah aku cek darah. 3 hari kemudian hari sabtu jam 5 sorean dokter kandunganku, misscalled 3 kali kemudian mengirim foto hasil darah melalui whatsapp. Ternyata Igm toksopositif. Saat itu rasanya lemes dan aku langsung ke dokter kandunganku. Setelah diskusi panjang lebar (hampir 1 jam) aku harus melakukan beberapa hal, yaitu:

  1. Mengonsumsi antibiotik spirasin dan obat tambahan Isoprinosin.
  2. Cek Igg dan Avidity toksosegera.
  3. Tidak boleh sama sekali mengonsumsi yang mentah-mentah dan bakar-bakar.
  4. Konsultasi ke dokter kandungan lain jika masih ragu.     

 

 

2 dari 3 halaman

Janin terancam hydrocephalus

Akhirnya, hari Senin aku langsung cek darah lagi. Hasilnya sungguh buruk. Igg: Positif, Avidity: Low yang artinya aku lagi terserang tokso saat hamil (toksoplasma adalah infeksi yang terjadi pada manusia dan penyebabnya biasanya adalah dari kotoran kucing). Sedih, hancur dan takut itu yang aku rasakan.

Perlu diingat bahwa aku itu phobia kucing, jadi aku mikir kok bisa kena? Ternyata toksoplasma itu kecil sekali kemungkinannya didapat dari kucing peliharaan. Jadi dokter kandungan bilang jangan menyalahkan kucing, apalagi bagi pecinta kucing.

Nah, janin yang terinfeksi tokso itu biasanya bakal: hydrocephalus, cacat penglihatan atau pendengaran.

Singkat cerita, kehamilan 24 minggu aku ke Jakarta dan check ke dokter fetomaternal di RSIA Bunda Menteng. Secara detail belum ditemukan tanda-tanda janin terkena tokso (biasanya janin yang terserang tokso ditandai dengan hydrocephalus). Kalau ingin tahu, disarankan untuk tes air ketuban. Suami tidak mengizinkan, akhirnya harus puas dengan hasil 4D saja.

3 dari 3 halaman

Bayi terlahir sehat

Aku rajin cari-cari info tentang tokso. Aku bacain jurnal-jurnal, aku lihat-lihat di komunitas online, ada yang perjuangannya berbuah manis, ada yang tidak.

Aku stop mengonsumsi Spirasin ketika kehamilan udah masuk minggu ke 32 minggu. Obat Isoprinosyn sudah dihentikan ketika minggu ke 28. Aku bener-bener diet ketat ya yang artinya jarang banget makan di luar, selalu makan makanan yang mama aku masak. Terus aku juga rutin cek darah. Awal ketahuan positif tokso Igm aku: 6,51. Ketika cek darah sebelum melahirkan, Igm: 2,64.

Akhirnya, 26 Juli 2018 tiba, anak keduaku lahir secara normal dan diperiksa secara kasat mata tidak ada kelainan apapun. Seminggu setelah melahirkan, bayi mungilku disuruh tes darah. Hasilnya Igg Positif dan Igm Negatif. Igg positif karena bawaan dari mamanya. Sekarang anakku sudah 7 bulan, tumbuh secara normal dan tidak ada cacat mata atau pendengaran.