Sukses

RSUD Bali Mandara Siapkan Pusat Layanan Kanker

Pemerintah Bali tengah menyiapkan pembangunan pusat layanan khusus kanker di RSUD Bali Mandara.

Liputan6.com, Denpasar Jumlah pasien kanker yang cukup banyak di Bali membuat panjang jadwal perawatan radiasi dan kemoterapi di RSUP Sanglah Bali. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah Bali tengah menyiapkan pembangunan pusat layanan khusus kanker di RSUD Bali Mandara.

"Prevalensi kanker di Indonesia 2,3 persen dari jumlah penduduk. Kasus tertinggi pada kanker payudara, serviks, paru," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr Ketut Suarjaya di RSUD Bali Mandara.

Dengan banyaknya kasus kanker, membuat para pasien harus antre panjang agar bisa mendapatkan layanan radiasi dan kemoterapi di RS Sanglah.

"Radiasi dan kemoterapi di RS Sanglah luar biasa panjangnya. Bisa sampai setahun untuk antre mendapatkan radiasi dan kemoterapi, mungkin sampai membuat bertambah stadiumnya. Jadi, kami sekarang lakukan percepatan untuk layanan kanker ini," kata Suarjaya.

 

 

2 dari 2 halaman

Progres Layanan Kanker di RSUD Bali Mandara

Suarjaya juga mengatakan saat ini tender untuk pembangunan gedung layanan kanker sudah ditetapkan. Kini, tim rumah sakit sedang berkonsultasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPATEN).

"Harus safe kan ini," kata Suarjaya.

Jika semua berjalan lancar, pusat layanan kanker di RSUD Bali Mandara bisa dimulai pada 2020.

"Sehingga nantinya bisa menjadi rujukan juga bagi pasien kanker dari Indonesia Timur," kata Direktur Utama RSUD Bali Mandara, Gede Bagus Darmayasa.