Liputan6.com, Jakarta Munira Abdulla mengalami koma selama 27 tahun setelah sebuah kecelakaan di 1991. Namun, baru-baru ini, perempuan asal Uni Emirat Arab itu terbangun.
Mengutip BBC pada Senin (6/5/2019), Abdulla baru berusia 32 ketika dia mengalami insiden tersebut. Sang putra, Omar Webair, masih berusia 4 tahun saat itu. Dia duduk belakang bersama ibunya saat mobil yang dikendarai saudara Abdulla tersebut bertabrakan dengan sebuah bus.
Baca Juga
Omar selamat karena dipeluk oleh sang ibu. Sementara, ibunya terluka parah dan tidak sadarkan diri. Media setempat, The National melaporkan bahwa setelah dirawat di German Hospital, dia dipindahkan ke London dalam keadaan kondisi vegetatif. Tidak responsif, tetapi masih bisa merasakan sakit.
Advertisement
Abdulla lalu dipindahkan ke Al Ain, sebuah kota di UEA yang berbatasan dengan Oman tempatnya tinggal. Di situ, dia mendapatkan fasilitas medis selama koma, yang sesuai dengan asuransi.
Di 2017, Abdulla juga mendapatkan bantuan dari putra mahkota setempat dan dipindah lagi ke Jerman. Di sana, dia menjalani sejumlah operasi untuk memperbaiki otot lengan dan kakinya.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Terbangun Setelah 27 Tahun
Setahun kemudian, di 2018, sebuah keajaiban terjadi. Saat itu, Omar sedang terlibat sebuah argumen di rumah sakit.
"Ada salah paham di ruangan rumah sakit dan dia merasakan saya ada dalam sebuah risiko yang membuatnya terkejut," kata Omar menceritakan. Pasien mulai mengeluarkan suara dan Omar segera memanggil dokter untuk memeriksanya.
"Tiga hari kemudian, aku terbangun oleh suara seseorang yang memanggil namaku," tambah pria yang sudah berusia 31 tahun itu. Omar terkejut ketika mendapati ibunya terbangun setelah sekian lama.
Abdulla beserta keluarganya kembali ke Abu Dhabi. Di mana dia menjalani fisioeterapi dan rehabilitasi lebih lanjut.
Â
Advertisement
Kasus yang Langka
Dikutip dari Health.com, Vivian Lee, kepala Comprehensive Stroke Center di Ohio State University Wexner Medical Center, Amerika Serikat mengatakan bahwa ini adalah kasus langka. Terutama, karena ada waktu yang begitu lama antara kondisi koma dengan waktu tersadar.
"Mungkin saja ketika seseorang menjadi lebih baik setelah bertahun-tahun. Namun itu jarang terjadi, tetapi bisa terjadi," kata Lee.
Lee menambahkan, setidaknya ada satu dari tiga hal yang bisa terjadi ketika seseorang mengalami koma. Mereka terbangun, mereka beralih ke kondisi vegetatif, atau mereka berpindah dari kondisi responsif minimal ke kesadaran minimal seperti yang terjadi pada Abdulla.
Pasien yang pulih dari cedera otak, mungkin saja tidak ingat apa yang menyebabkan mereka terluka.
"Tidak jarang, orang yang bangun dari cedera otak traumatis tidak mengingat kejadian itu." Menurut Lee, saat otak terluka, organ tersbeut tidak merekam ingatan.
Omar mengatakan, dia ingin agar orang-orang tidak menyerah begitu saja ketika yang dia cintai tidak sadarkan diri selama bertahun-tahun.
"Jangan menganggap mereka meninggal saat mereka dalam keadaan seperti itu. Selama bertahun-tahun, dokter mengatakan bahwa tidak ada harapan dalam kasus ini dan tidak ada gunanya perawatan yang saya berikan untuknya," kata Omar.
"Setiap kali saya ragu, saya menempatkan diri dalam tempatnya dan melakukan apapun yang saya bisa untuk memperbaiki kondisinya."