Sukses

Pesan Kemenkes agar Masyarakat Tetap Sehat Selama Puasa Ramadan

Kementerian Kesehatan RI punya pesan untuk Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan, agar senantiasa sehat dan bisa beraktivitas dengan baik

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengatakan bahwa puasa Ramadan harus jadi waktu yang tepat untuk lebih sehat. Hal ini disampaikan oleh Kartini Rustandi, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga.

"Tetap sehat, bugar, dan produktif saat bulan puasa, harusnya bisa. Karena selama 11 bulan, kita sudah terlalu banyak makan dan mengumbar nafsu. Jadi diharapkan (saat puasa Ramadan) kita bisa tetap sehat," kata Kartini dalam temu media di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta pada Jumat (10/5/2019).

Untuk itu Kartini meminta agar masyarakat tetap mencukupi asupan energi meski berpuasa. Yang harus dilakukan adalah menjaga makan selama sahur dan buka puasa dengan asupan gizi seimbang serta kebugaran. Jangan lupakan juga keseimbangan antara waktu kerja, istirahat, dan beribadah.

"Terkadang memang susah, tetapi kalau diniatkan kan bisa. Ibadah juga bisa dilakukan di sela-sela pekerjaan yang penuh. Istirahat di sela pekerjaan juga bisa. Coba tidur, diam selama dua menit, setelah itu akan merasa lebih enak," Kartini menambahkan.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini

2 dari 3 halaman

Cukupi Asupan Cairan

Agar seseorang bisa sehat selama bulan puasa, selain makan dengan gizi seimbang, juga tidak boleh kekurangan asupan cairan.

"Hampir 90 persen tubuh kita ini kan air. Kalau kurang pasti berbahaya. Karena sel-sel kita kalau kurang air juga bisa seperti kue kurang telur, jadi bantet," kata Kartini menjelaskan. Untuk itu, cukupi kebutuhan air minum minimal 2 liter sehari.

Pola makan di bulan Ramadan memang berubah. Meski begitu, nilai gizi sebaiknya tetap dijaga sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, pengaturan makan yang baik dibutuhkan untuk mendukung kondisi tubuh dalam menjalankan aktivitas seperti biasa.

Kebutuhan zat gizi selama puasa sesungguhnya sama dengan saat tidak puasa. Begitu juga dengan aktivitas. Karena itu, pandai-pandailah dalam mengatur hal ini.

 

3 dari 3 halaman

Makan dan Aktivitas Fisik

Perhatikan juga keseimbangan antara makanan dengan aktivitas fisik. Jangan makan terlalu berlebihan atau terlalu sedikit, sementara aktivitas yang dilakukan sehari-hari tidak seimbang dengan asupan nutrisi.

"Untuk kebugaran juga, setiap hari minimal beraktivitas 30 menit. Tetap aktivitas fisik, boleh. Bekerja, tetap. Yang penting bagaimana menyiasatinya dengan cerdas," kata Kartini.

Dia menambahkan, bekerja yang penting bukanlah dengan keras tetapi dengan cerdas. Terlebih lagi di bulan puasa, cara semacam ini bisa mengurangi kegiatan yang tidak diperlukan.