Sukses

Bakal Jadi Kepala BKKBN, Ini Profil Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo

Nama Hasto melejit setelah melakukan aneka inovasi saat memimpin Kabupaten Kulonprogo, DIY. Kini, namanya kembali mencuat setelah beredarnya SK soal pengangkatannya menjadi Kepala BKKBN.

Liputan6.com, Jakarta Nama Hasto Wardoyo mencuat usai dirinya melakukan banyak gebrakan sejak menjabat sebagai Bupati Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini, namanya kembali mencuat sejak Jumat 10 Mei 2019 lalu beredar surat yang diduga Surat Keputusan pengangkatan dirinya sebagai sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Seperti apa sosok Hasto Wardoyo?

Nama Hasto Wardoyo mulai dikenal di level nasional ketika dirinya melakukan banyak inovasi dalam memimpin Kabupaten Kulon Progo. Pada periode pertama menjabat sebagai Bupati Kulonprogo, ia mencoba mengangkat perekonomian kabupaten yang terletak di barat Yogyakarta ini lewat program Bela dan Beli Kulon Progo.

"Jadi kalau mau membela Kulon Progo mestinya bisa membeli produk-produk dari Kulonprogo," kata Hasto saat tampil dalam program Inspirato Liputan6.com pada Oktober 2017.

Program Bela dan Beli Kulon Progo diantaranya dengan memproduksi AirKu, air minum kemasan produksi Perusahaan Daerah Air Minum Kulonprogo. Lalu, ia juga meminta pada saat pengaspalan jalan menggunakan pasir dan batu dari wilayah kabupatennya saja. Kemudian konsumsi beras pun disarankan dari hasil produksi petani lokal.

Lewat program ini, Hasto berhasil membuat kabupaten yang dipimpinnya tetap bisa memiliki pendapatan walau menerapkan pembatasan iklan rokok yang diatur dalam Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Ahli Bayi Tabung

Sebelum terjun ke dunia politik, Hasto adalah seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Dia sempat menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.

Setelah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, dirinya tidak lantas meninggalkan profesinya sebagai dokter. Hasto menjalankan tugas sebagai bupati pada pagi hingga sore hari, lalu malam harinya berpraktik sebagai dokter. (Baca: Bupati Kulon Progo Urus Air Ketuban Pecah hingga Sawah Kering)

"Profesi saya dokter kebidanan dan kandungan, dan saya konsultan di bidang infertilas dan bayi tabung. Jadi, jabatannya saya bupati tapi sebetulnya profesi saya dokter," kata Hasto.

Bukan tanpa sebab dia tetap aktif praktik sebagai dokter di tengah kesibukannya sebagai bupati. Hasto memaparkan menjadi dokter kebidanan dan kandungan itu perlu keterampilan. Mulai dari melakukan operasi caesar, kista, miom, hingga tumor.

"Jika berhenti praktik, keterampilan tersebut pasti hilang," tuturnya.

Selama menjabat sebagai bupati, Hasto memilih memberikan praktek di luar Kulon Progo. Dia berpraktek di rumah sakit yang dia dirikan yakni RS Sadewa Babarsari yang secara administratif masuk Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

"Saya tidak enak kalau praktek di Kulon Progo. Kalau di kabupaten sendiri, nanti dipikir pelayanan gratis hanya untuk dipilih kembali. Kan seperti itu rasanya tersiksa. Makanya saya tidak praktek di Kulon Progo, tapi di kabupaten lain dan tetap gratis," tuturnya. 

 

 

3 dari 3 halaman

Angkringan, Tempat Makan Favorit Bareng Keluarga

Hasto pun harus pintar-pintar membagi waktu bersama istri dan empat anaknya. Salah satunya dengan makan bersama.

Tak harus makan di tempat mewah seperti mal atau hotel, Hasto dan keluarga kerap memilih yang sederhana. Mulai dari angkringan hingga tempat makan kaki lima jadi tempat favorit.

"Untungnya juga anak sudah besar-besar. Yang pertama sudah jadi dokter, yang kedua baru lulus dokter. Terus masih ada yang sekolah. Jadi ya sudah punya kesibukan masing-masing," katanya.