Liputan6.com, Jakarta Mudah sekali bagi kita untuk melampaui konsumsi gula, garam, dan lemak dari batasan harian selama Ramadan.
Puasa selama satu bulan yang seharusnya bisa bikin kita lebih sehat, malah jadi sebaliknya lantaran makanan yang disantap saat berbuka dan sahur tidak terkontrol.
Baca Juga
Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, S.T., M.App.Sc., menjelaskan bahwa batasan gula sehari-hari tak lebih dari 12 sendok teh (sekitar 50 gram), garam hanya satu sendok teh (lima gram), dan lemak sebanyak lima sendok makan (67 gram).
Advertisement
"Ini batasan hariannya. Batasan ini enggak berubah, mau bulan Ramadan atau tidak, batasannya tetap sama," kata Astri belum lama ini.
Namun, yang terjadi malah bisa dua kali lipat dari ketentuan tersebut. Misal, di luar sana, ada orang yang sanggup berbuka dengan segelas es cendol plus satu atau dua buah donat.
Setelah salat Magrib, dia melanjutkannya dengan menyantap makanan tinggi garam. Dan, setelah tarawih menjadikan martabak sebagai camilan sebelum tidur.
"Takaran gula di es cendol saja sudah enam sendok teh, satu potong martabak tiga sendok teh. Belum lagi dia minum es manis yang takarannya bisa lebih besar dari itu. Bayangkan, berapa banyak takaran gula yang masuk hanya di waktu berbuka saja?" kata Astri.
Akibatnya
Akibat dari pola makan seperti itu, orang-orang tersebut berisiko mengidap diabetes. Penyakit itu bisa menghantui jika cara makan yang sama dilakukan terus-menerus tanpa niatan mau mengubahnya.
"Mengapa bisa sampai diabetes? Karena insulinnya mulai resistensi, tidak sensitif lagi. Begitu ada gula banyak, pankreas di tubuhnya tidak bisa produksi insulin banyak. Gula darah di darahnya jadi naik," katanya.
Sementara kelebihan garam umum diketahui bisa menyebabkan hipertensi atau memberatkan kinerja ginjal. "Karena memang kelebihan garam dibuang ke urine. Ini yang membuat kinerja ginjal semakin berat, tekanan darah naik, dan lemak berlebih," Astri menjelaskan.
Advertisement
Kelebihan Lemak
Lemak berlebih yang terus disimpan, risiko jangka panjangnya membuat orang mudah gemuk. Terlebih di usia 30 sampai 40 ke atas yang gampang sekali membuat orang mengalami kenaikan berat badan.
"Kita juga kadang enggak sadar, makannya nasi goreng ditambah kerupuk yang enggak mungkin bisa sedikit. Kerupuk itu banyak sekali minyaknya," katanya. "Kita harus lebih hati-hati," Astri mengingatkan.
Astri, mengatakan, kalau mau melihat sebanyak apa minyak yang ada di kerupuk, caranya seperti ini, "Minyaknya ditakar dulu. Nanti setelah goreng, minyaknya dingin, ditakarin balik. Lihat deh seberapa banyak yang diserap. Nanti kalau sudah dicoba akan kaget, deh."
Itulah mengapa kita tak pernah sadar bahwa makanan sehari-hari selama puasa Ramadan penuh dengan gula, garam, dan lemak.