Liputan6.com, Jakarta Masturbasi merupakan aktivitas pemuas diri yang banyak dilakukan oleh orang-orang. Bagi mereka yang belum atau tidak bisa berhubungan seks secara langsung, kebiasaan itu adalah sebuah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan seksual.
Meski begitu, ada beberapa mitos yang masih menyertai kebiasaan masturbasi. Mengutip Mashable pada Rabu (15/5/2019), setidaknya ada tujuh kesalahpahaman terkait kegiatan tersebut.
Baca Juga
1. Ada Jumlah Tertentu Seseorang untuk Masturbasi
Advertisement
Beberapa orang mengatakan bahwa masturbasi dengan jumlah tertentu buruk untuk kesehatan. Namun, tidak ada angka pasti berapa sering seseorang boleh melakukan ini. Yang pasti, selama tidak merugikan diri sendiri dan dilakukan dengan cukup, semua akan baik-baik saja.
Â
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
2. Masturbasi Membuat Anda Mandul
Ada banyak masalah yang terjadi jika seseorang melakukan masturbasi berlebihan. Namun, Mayo Clinic menyatakan pada wanita, tidak akan berpengaruh pada kesuburan.
Bagi pria sehat, masturbasi berlebihan mungkin mempengaruhi jumlah sperma. Walau begitu, ini tidak akan berlangsung lama.
Ira D. Sharlip, profesor klinis urologi di University of California, San Francisco, Amerika Serikat mengatakan pada Men's Journal bahwa secara umum, pria membutuhkan sekitar 12 hingga 24 jam regenerasi jumlah sperma setelah ejakulasi sebelumnya.
"Jadi, jika seorang pasien melakukan masturbasi keseringan dan itu berarti beberapa kali dalam sehari, itu akan menekan jumlah sperma dan kemungkinan mengurangi kesuburan," kata Sharlip. Karena itu, jangan melakukannya dengan berlebihan.
Â
Advertisement
3. Hanya Pria yang Masturbasi
Selama ini, berbagai media hanya memperlihatkan bahwa hanya pria yang melakukan masturbasi. Padahal, kebiasaan ini dilakukan dan disukai oleh semua jenis kelamin. Sebuah survei oleh TENGA menemukan bahwa hampir sepertiga lebih suka melakukannya untuk memuaskan hasrat seksual.
Â
4. Semua Cara Masturbasi Boleh Dilakukan
Memang tidak ada cara yang tepat untuk memuaskan hasrat seks secara mandiri. Namun, bukan berarti kebersihan dilupakan begitu saja.
Ingatlah bahwa masturbasi merupakan kesempatan untuk menjelajahi tubuh Anda dan mencari tahu apa yang membuat diri lebih baik. Selain itu, setiap orang punya caranya masing-masing.
"Masturbasi bisa menjadi perilaku menenangkan diri yang menenangkan pikiran kita, membuat kita terhubung dengan tubuh dan memberi waktu untuk fokus pada diri sendiri ketimbang mengkhawatirkan apa yang dipikirkan oleh orang lain," kata seksolog Megan Andelloux pada Greatist.
Â
Advertisement
5. Masturbasi Tidak Bermanfaat
Planned Parenthood menyatakan bahwa masturbasi meringankan berbagai masalah. Beberapa di antaranya adalah stres, kram, menstruasi, dan ketegangan otot.
Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan endorfin. Hormon tersebut mampu menangkan rasa sakit dan membuat tubuh merasa lebih baik. Selain itu, dopamin yang dilepaskan juga membantu orang tidur lebih baik.
Â
6. Masturbasi Bikin Buta
Ini adalah mitos yang benar-benar salah. Tidak ada bukti penelitian bahwa memuaskan hasrat seks secara mandiri membuat Anda kehilangan penglihatan.
"Ini datang dari kepercaaan ketika orang-orang pecaya seks hanya dimaksudkan untuk prokreasi," kata Susan Kellog-Spadt dari Center for Pelvic Medicine.
Â
Advertisement
7. Masturbasi Harus Dilakukan Sendirian
Untuk suami istri, masturbasi bisa dilakukan bersama-sama untuk agar kehidupan seks tidak terlalu membosankan.
Menurut pakar seks, Jenny Block, masturbasi bisa menjadi alat yang bagus untuk menunjukkan bagaimana pasangan seharusnya bisa membuat suami atau istrinya terpuaskan jika dilakukan di tempat yang benar.