Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengaku siap menangani jika ada pasien yang diduga terpapar virus Monkeypox (cacar monyet). Kesiapan itu dinyatakan, usai Kementerian Kesehatan menerbitkan peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus cacar monyet yang terakhir kali kasusnya terjadi di Singapura, 9 Mei 2019.
Menurut Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi, sebagai rumah sakit rujukan nasional, penanganan pasien terduga terpapar cacar monyet di RSHS dapat ditangani lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau rawat jalan sesuai dengan indikasi awal.
Baca Juga
Selain itu Nina menambahkan, apabila ditemukan pasien yang datang ke RSHS positif mengidap cacar monyet maka telah tersedia ruang perawatan isolasi khusus.
Advertisement
"Nah, di rumah sakit Hasan Sadikin sendiri, kami memang sudah mempunyai satu tim infeksi yang bisa saya katakan solid dan kuat. Kita bekerja non stop memang, tiap hari juga 24 jam. Jadi apabila memang nanti ada pasien, kita sudah siap. Termasuk sarana dan prasarana, karena kita juga sudah mempunyai lima ruang isolasi, empat dewasa dan satu untuk anak. Tapi sampai saat sekarang, memang belum ada (pasien). Mudah-mudahan di Jawa Barat tidak ada," kata Nina di Bandung, Jumat, 17 Mei 2019.
Nina menyebutkan, RSHS juga berkewajiban menyebarluaskan informasi soal cacar monyet, meski menurut Kementerian Kesehatan Singapura resiko penyebaran di negaranya rendah usai ditemukannya kasus serupa.
Berdasarkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, fasilitas kesehatan harus melayani pasien terduga cacar monyet sesuai dengan prosedur dan berpusat pada keselamatan pasein serta petugas kesehatan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyakit cacar monyet bisa sembuh sendiri
Nina menerangkan penyakit cacar monyet, merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung 4 -21 hari. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan dan tingkat keparahan komplikasi.
"Kasus kematian bervariasi, tetapi kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan. Sebagian besar diantaranya adalah anak - anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox," ujar Nina.
Penyakit ini gejalanya mirip dengan smallpox (cacar) namun lebih ringan. Masa inkubasi 5 -21 hari, gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.
Ruam ini pada kulit wajah muncul, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (markulopapula), lepuh berisi cairan bening (vesikel), lepuh berisi nanah (pastule) kemudian mengeras. Biasanya perlu waktu tiga pekan sampai ruam tersebut hilang. (Arie Nugraha)
Advertisement