Liputan6.com, Jakarta Minum jus buah bisa sama buruknya dengan mengonsumsi minuman tinggi gula seperti soda dan limun. Kandungan gula yang tinggi di dalam minuman tersebut disebut peneliti sebagai biang kerok penyebab masalah kesehatan.
Peneliti asal Amerika Serikat, untuk pertama kalinya, membandingkan efek jus buah murni dengan minuman dengan pemanis tambahan seperti minuman soda dan limun. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) ini menyebutkan ada persamaan antara konsumsi jus buah murni dengan minuman manis dalam meningkatkan kematian. Walau begitu, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait hal ini.
Baca Juga
Dari studi yang menganalisis kebiasaan minum 13.440 orang, selama enam tahun sejak awal penelitian ada 1.000 kematian dan 168 kematian kerana penyakit jantung koroner.
Advertisement
"Studi ini menunjukkan konsumsi tinggi gula, termasuk yang ada di jus buah, terkait dengan meningkatnya angka kematian," kata peneliti yang berasal dari Emory University dan Atlanta University Amerika Serikat seperti mengutip laman Daily Mail, Senin (20/5/2019).
Kandungan gula dalam jus buah
Peneliti juga menyebutkan bahwa memang jus buah mengandung vitamin dan fitonutrien dibandingkan minuman bersoda dan limun. Namun, kandungan di dalamnya sama-sama ada air dan gula.
"Meskipun gula dalam minuman soda itu ditambahkan selama pemrosesan, sementara gula dalam jus buah 100 persen itu alami, tapi tetap saja gula diproses tubuh dengan cara yang sama," kata penelti.
Sehingga, minuman tinggi gula seperti jus mampu meningkatkan obesitas yang memang terbukti bisa meningkatkan risiko aneka penyakit. Selain itu, riset menunjukkan minuman tinggi gula meningkatkan resistensi insulin.
Advertisement
Jus Buah Identik sebagai 'Minuman Sehat'
Jus buah identik sebagai minuman sehat tapi jus buah murni apalagi yang diberi gula tambahan juga bisa buruk untuk tubuh.
"Jus buah memang mengandugn vitamin dan serat, tapi manfaat kesehatannya hanya sedikit (dibanding makan buah langsung). Misalnya kandungan fitokimia dan antioksidan pada minuman yang sudah di jus hanya sedikit," kata Asisten Profesor di bidang nutrisi dan kesehatan University of Reading, Gunter Kuhnle.
Minum jus buah itu lebih cepat dibandingkan makan buah secara langsung. Hal ini mungkin yang membuat seseorang jadi mengonsumsi jus buah lebih banyak.
"Jus buah adalah pengganti yang tidak terlalu baik dalam menggantikan konsumsi buah harian, karena jus buah lebih mudah dikonsumsi. Misalnya begini, 150 ml jus jeruk itu dibuat dari dua jeruk. Saat dikonsumsi bakal lebih mudah minum jus jeruk dari makan dua jeruk," kata Gunter.