Liputan6.com, Jakarta Kondisi organ intim wanita menjadi kering rupanya dapat disebabkan oleh antihistamin, obat untuk mengobati reaksi alergi. Antihistamin bekerja dengan cara memblokir histamin--zat kimia yang diproduksi tubuh Anda ketika terpapar oleh pemicu alergi.
Proses tersebut dapat mengeringkan selaput lendir, termasuk di dalam vagina Anda.
Advertisement
Baca Juga
"Antihistamin dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga aliran darah lebih sedikit. Oleh karena itu, lebih sedikit sekresi (zat yang dikeluarkan) di seluruh tubuh," papar dokter kandungan Alyssa Dweck, sesuai dikutip dari Bustle, Senin (20/5/2019).
Saat terjadi kekeringan vagina, menurut National Health Service, Anda mungkin juga mengalami rasa gatal dan nyeri di dalam dan sekitar vagina.
Tanda lain berupa peningkatan hasrat buang air kecil, infeksi saluran kemih (ISK) berulang, ketidaknyamanan atau rasa nyeri pada organ intim selama hubungan seks penetrasi.
Simak video menarik berikut ini:
Solusi kekeringan vagina
Jika Anda curiga antihistamin adalah penyebab vagina kering, maka jangan panik. Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan sesuai saran NHS.
Pertama, Anda perlu mencari alternatif obat demam yang tidak melibatkan antihistamin. Dekongestan dapat membantu meringankan gejala demam.
Obat tersedia dalam berbagai bentuk, seperti semprotan hidung, tablet, dan bubuk larut. Kedua, Anda dapat mencoba meminimalkan paparan terhadap serbuk sari.
Tetap di dalam rumah ketika jumlah serbuk sari tinggi. Mandi dan berganti pakaian setelah berada di luar ruangan. Pertimbangkan untuk memasang filter serbuk sari di ventilasi udara mobil.
Bila Anda harus tetap minum antihistamin, Anda bisa menggunakan pelembap vagina untuk mengurangi ketidaknyamanan karena kekeringan.
Advertisement
Perubahan hormon dan pewangi
Ada sejumlah penyebab potensial lain kekeringan vagina terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon dan obat lain seperti pil atau antidepresan.
Produk yang digunakan bisa jadi biang keladi vagina kering. Konsultan kebidanan dan kandungan, Vanessa MacKay mengungkapkan, hindari menggunakan produk pembersih vagina yang mengandung pewangi.
"Wanita tidak boleh menggunakan sabun, pencuci, atau pembersih yang mengandung pewangi. Hindari juga pelembap yang tidak khusus ditujukan untuk vagina," lanjutnya.