Liputan6.com, Bandung Cacar monyet atau monkeypox tidak hanya ditularkan oleh monyet. Namun, bisa juga ditularkan oleh hewan pengerat lain di hutan, salah satunya tikus.
Mayoritas penyakit monkeypox didapatkan saat berada di hutan tapi ada beberapa binatang pengerat yang diburu oleh manusia. Sehingga perlu diwaspadai saat ada kontak dengan hewan-hewan yang kemungkinan terkena cacar monyet seperti disampaikan dokter spesialis anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Djatnika Setiabudi.
Baca Juga
"Misalnya kena gigitan atau cakarannya. Atau ada orang-orang yang mungkin berburu dapat hewan tersebut, kemudian disembelih, dibakar, dimakan ramai-ramai tapi tidak masak, tidak matang. Nah itu, sementara si binatang itu ada virus ini. Nah itu sangat potensial untuk menularkan," kata Djatnika di Bandung, Kamis, (23/5/2019).
Advertisement
Namun, bukan berarti seluruh hewan pengerat yang berasal dari hutan terinfeksi monkeypox. Selama tidak terjangkit virus tersebut, kata Djatniak, hewan pengerat dari hutan dianggap aman.
Seperti hewan yang berada di kebun binatang, jika tidak ada dugaan penyebaran virus maka tidak akan bermasalah. Apalagi hewan-hewan di kebun biantang juga diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan secara berkala.
"Dokter hewan juga secar rutin memeriksa hewan - hewannya. Kemudian juga petugas, saya yakin juga kesehatannya sangat dijaga mungkin juga nutrisi, makanan dan tentu saja nanti kalau ada satu hewan yang dicurigai, apalagi sekarang heboh ini barangkali dokter hewan disana juga akan melakukan tindakan pencegahan khsusunya ke manusia," ujar Djatnika.
Â
Saksikan juga video berikut:
Soal hewan yang dipeliharan di rumah
Sementara untuk hewan yang sudah biasa dipelihara di rumah atau diluar kebun binatang sebut Djatnika, kemungkinan besar tidak akan terjangkit virus monkeypox. Sehingga aman kontak dengan manusia.
Syarat terjangkit monkeypox adalah hewan yang positif terjangkit virus, melakukan kontak langsung dengan hewan positif bervirus, memakan daging hewan yang terinfeksi dengan diolah tidak maksimal serta terkena cairan infeksi atau ludah hewan dengan jarak satu meter dari hewan tersebut.
Sampai saat ini di Jawa Barat, belum ditemukan adanya kasus penyebaran penyakit monkeypox.
Â
Â
Advertisement