Sukses

Jelang Mudik, Dinkes Jabar Siagakan 1.870 Lokasi Pelayanan Kesehatan

Diprediksi ada peningkatan pemudik yang melewati Jawa Barat pada arus mudik dan balik Lebaran 2019. Begini persiapan Dinkes Jawa Barat.

Liputan6.com, Bandung Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiagakan 1.870 lokasi pelayanan kesehatan selama arus mudik dan balik Lebaran 2019. Pos pelayanan kesehatan itu terdiri dari 771 puskesmas, 315 posko kesehatan di jalur mudik, 654 pos kesehatan masyarakat serta 130 RSUD rujukan.

Menurut staf bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Barat, Rita Kartika, jumlah pos pelayanan kesehatan tersebut didukung oleh 1.123 dokter, 4.769 perawat, 2.554 sopir dan tenaga kesehatan lainnya, 705 ambulans, serta 17 Motor Public Safety Center (PSC).

Keberadaan posko dan petugas kesehatan pada masa mudik dan balik Lebaran 2019 kata Rita, dianggap belum ideal karena diperkirakan jumlah pemudik yang melintas ke Jawa Barat meningkat. 

"Data dari Dinas Perhubungan dari 2018 itu sekitar 2.585.982 kendaraan yang melewati jalur mudik di Jawa Barat. Sekitar 10 persen akan naik di 2019 ini. Kami juga sudah mengirimkan surat edaran ke kepala dinas di 27 kota/kabupaten, meminta untuk persiapan tim kesehatan kemudian posko kesehatan, juga peningkatan kesiapan dari PSC (Public Safety Center) 119," kata Rita saat ditemui di RS Hasan Sadikin Bandung, Selasa, (28/5/2019).

Rita mengatakan sebanyak tujuh daerah yang memiliki layanan PSC antara lain Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Karawang. Kehadiran PSC akan dioptimalkan untuk berjaga memantau kondisi kesehatan masyarakat maupun pemudik pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Apabila kondisi yang diperkirakan terjadi yaitu peningkatan jumlah pemudik, Rita menyebutkan Dinas Kesehatan Jawa Barat akan menambah posko dan lokasi pelayanan kesehatan.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Siapkan Tim Pelayanan Kesehatan

Selain mendirikan pos dan tempat pelayanan kesehatan di jalur mudik dan balik Lebaran 2019, Rita mengatakan Dinas Kesehatan juga membentuk tim pelayanan kesehatan untuk kemungkinan bencana, miras oplosan seperti di Cicalengka tahun lalu. Alasannya kata Rita, sehari menyambut Lebaran sering kali euforia masyarakat terlalu berlebihan.

"Meski tidak ada dan mudah-mudahan tidak terjadi posko bencana telah dibentuk. Karena kejadiannya tiba - tiba dan kami juga terus memantau terus kesiapan obat-obatan," ujar Rita.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Polda, Dinas Perhubungan untuk mengantisipasi kelelahan para pengemudi.