Liputan6.com, Jakarta Ada pantangan makanan untuk penderita talasemia. Penderita talasemia harus memiliki pola diet seimbang. Hal ini dikarenakan tidak terbentuknya protein pada sel darah merah dalam tubuh penderita talasemia.
Akibatnya, sel darah merah mudah pecah sehingga membuat orang dengan talasemia terlihat pucat dan kekurangan darah (anemia).
Advertisement
Baca Juga
Dokter spesialis penyakit anak Dewi Anggraeni yang berpraktik di RS Persahabatan Jakarta menyampaikan, makanan yang harus dihindari penderita talasemia.
"Pasien talasemia tentunya membutuhkan transfusi darah rutin. Ini membuat tubuh pasien kelebihan zat besi. Jadi, pasien harus membatasi asupan makanan yang tinggi zat besi," ucap Dewi dalam talkshow "Mengenal Penyakit Talasemia" di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rabu (29/5/2019).
Hindari makanan kaya zat besi, seperti sereal, daging merah, dan sayuran berdaun hijau (brokoli, bayam). Sebagai gantinya, penderita talasemia bisa memperbanyak makanan kaya vitamin C (semangka, pepaya, kiwi)
Simak video menarik berikut ini:
Makanan yang Perlu Dihindari
Konsultan spesialis darah dan kanker Ian Pinto membeberkan, makanan yang harus dihindari penderita talasemia.
"Sayuran hijau dan berdaun seperti bayam, kubis, dan brokoli dikenal sebagai makanan kaya zat besi. Ini berada di atas daftar makanan tidak boleh dimakan untuk pasien talasemia," ujarnya, dikutip dari Economic Times.
Pasien talasemia juga perlu menghindari kacang polong. Setiap jenis kacang-kacangan lain, misal buncis, kacang hitam, kacang merah, dan kedelai mengandung kadar besi tertinggi.
Kismis mengandung vitamin C dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga kismis mengandung banyak mineral, terutama zat besi. Oleh karena itu, makanan ini harus dihindari oleh pasien talasemia setiap saat.
Advertisement
Daging Merah dan Selai Kacang
Zat besi cenderung lebih mudah menyerap dalam tubuh pemakan daging daripada vegetarian. Disarankan agar pasien menghindari daging merah, misal daging sapi, kambing, dan babi.
Selain itu, selai kacang juga kaya zat gizi. Selai kacang mengandung zat besi dalam jumlah sedang, tapi tetap harus dihindari untuk konsumsi sehari-hari.
"Jika penggunaan selai kacang dikombinasikan dengan konsumsi daging. Maka, dapat meningkatkan kandungan zat besinya," tambah Ian.